https://www.traditionrolex.com/27 Hari Peduli Sampah, Empat Desa di Gianyar Diberi Predikat Kampung Iklim - FAJAR BALI
 

Hari Peduli Sampah, Empat Desa di Gianyar Diberi Predikat Kampung Iklim

(Last Updated On: 22/02/2022)

GIANYAR-fajarbali.com | Pada hari Peduli Sampah Nasional, Tahun 2022 ini, empat desa di Gianyar diberi predikan Kampung Iklim. Desa ini diantaranya, Desa Batuan, Sukawati, Taro dan Kelurahan Ubud. Peringatan HPSN Nasional dipusatkan di Jakarta, Senin 21 Februari lalu. 

Dalam peringatan ini, ditekankan mengatasi persoalan sampah adalah hal yang utama. Hal ini merujuk pada penanganan dan pengelolaannya yang membutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat. Sampah merupakan sumber penghasil emisi gas rumah kaca, yang berdampak buruk terhadap lingkungan, tambahnya. HPSN tahun ini,  mengusung tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim, “

 

Pada peringatan HPSN tahun ini, yang dihadiri secara daring oleh Bupati Gianyar diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar Ni Made Mirnawati, dan Perbekel Desa Batuan, Sukawati, Taro, dan Lurah Ubud. Sekda Gianyar, Wisnu Wijaya, Selasa (22/2/2022) menjelaskan keempat Desa/Kelurahan ini, akan didampingi untuk pengelolaan dan pengurangan sampah hingga dapat berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca sebagai upaya pengendalian perubahan iklim. 

 

Ditambahkan, penunjukkan berdasarkan atas pertimbangan bahwa kebijakan Bupati Gianyar dalam pengelolaan sampah sangat strategis dan mendasar, sehingga Kabupaten Gianyar  dapat melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah dengan baik. “Upaya Pemkab Gianyar mengintegrasikan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, dimulai dari pemilahan sampah oleh rumah tangga, pembangunan TPS3R disetiap Desa untuk mengolah sampah, bersinergi dengan Puspa Aman dan Hatinya PKK, pembentukan Bank Sampah Induk/Unit yang begitu masif, serta penataan TPA Temesi,” ujar Wisnu Wijaya. 

 

Kepala DLH Gianyar, Ni Made Mirnawati menjelaskan program kemajuan dalam pengelolaan sampah yang ditangani oleh pemkab. Tahun 2020, dari 65 desa dan 5 kelurahan, produksi sampah perhari sabanyak 442,64 ton perhari. Dari kapasitas pengelolaan yang ada, yakni TPST induk, 2 Bank Sampah Induk, 4 TPS3R, dan 36 Bank Sampah Unit. Hanya mempu mengelola setengah dari produksi sampah, yakni 235,9 ton perhari. Sisanya 44,3 ton perhari masuk TPA. Sementara, 280,4 belum tertangani. 

 

Tahun 2021, Produksi sampah 459,1 ton perhari. Terdapat penambahan pengelolaan sampah. Dari 4 TPS3R tahun 2020, ada penambahan 28 TPS3R menjadi 32 TPS3R. Bank sampah menjadi 85 unit. Kapasitas pengelolaan menjadi, 469,1 ton perhari. Ke TPA Temesi 45,9 ton perhari. Yang tidak tertangani 178,4. Tahun 2022, hingga bulan ini, produksi sampah 476,6 ton perhari. Terdapat penambahan TPS3R menjadi 53 unit. Banksampah 29 unit, TPST 1 unit, PDU 1 unit, kapistas pengelolaanya menjadi 858,5 ton perhari. Ke TPA 38,5 ton perhari. Yang belum tertangani sebesar 8,9 ton perhari. 

 

Mirnawati menjelaskan, sampah yang tidak tertangani merupakan sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. “Kan ada sampah mungkin di selokan atau dimana dibuang oleh masyatakat sembarangan, itu masuk katagori sampah yang tidak tertangani,” ujarnya. Sementara sampah yang tidak tertangani oleh TPS3R masih dibawa ke TPA temesi. “Masih ada sejumlah TPS3R yang masih proses pengerjaan. Selain itu di kota belum memiliki TPS3R, maka sampah masih dibawa ke TPA,” jelasnya.sar

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Iklim Akademik yang Sehat, Jadi Motivasi Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum Undiksha

Sel Feb 22 , 2022
Dibaca: 244 (Last Updated On: 22/02/2022)DENPASAR – fajarbali.com | Awalnya, David Greacy Geovanie ingin berkecimpung di dunia pariwisata, karenanya ia memilih jurusan Bahasa ketika duduk di Kelas XII SMA Lab Undiksha, Singaraja.  Save as PDF

Berita Lainnya