SEMARAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pemerintah pusat telah memutuskan untuk memberi subsidi demi menjaga agar harga minyak goreng tetap terjangkau oleh masyarakat. Di sejumlah daerah, minyak goreng subsidi dengan harga Rp14.000 perliter sudah mulai dipasarkan.
Namun, rupanya hal tersebut belum sampai di sejumlah pasar tradisional di Klungkung. Hingga Kamis (20/1) harga minyak goreng rupanya masih tinggi. Para distributorpun diingatkan patuhi aturan pemerintah dan tak mengambil kesempatan untuk mencari keuntungan.
Hal tersebut menjadi temuan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat melakukan monitoring ke sejumlah pasar tradisional. Dikatakan harga minyak goreng masih di kisaran Rp20.000 perliter. Menurut Bupati Suwirta, kondisi tersebut terjadi karena para pedagang di pasar tradisional tidak berkomunikasi langsung dengan distributornya. Sehingga informasi terkait adanya subsidi minyak goreng tersebut tidak sampai hingga ke pedagang eceran. "Hari ini saya keliking di pasar tradisional. Harga minyak rupanya masih tinggi dan mereka tidak ada komunikasi langsung dengan distribitor. Kemudian saya lanjutkan tadi cek ke toko-toko dan grosir di pinggir pasar juga sama, mereka masih jual dengan harga tinggi," ungkap Bupati Suwirta.
Kondisi berbeda justru terjadi di koperasi dan juga toko modern. Berdasarkan pantauan bupati, di toko-toko modern justru harga minyak goreng Rp14.000 sudah mulai dipasarkan. Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena ada komunikasi langsung dengan distributor, sehingga kebijakan pemerintah pusat segera dapat diterapkan. Melihat perbedaan ini, Bupati Suwirta pun memberi peringatan kepada para distributor minyak goreng di pasar tradisional agar taat menjalankan kebijakan pemerintah. Tidak sebaliknya, justru melakukan pembiaran dan terkesan mengambil kesempatan.
"Saya mintak para penjualan minyak goreng di pasar koordinasi dengan distributornya. Para distributor juga saya minta segera ambil sikap ikuti program pemerintah ini. Jangan berlama-lama apalagi ambil kesempatan," tegasnya.
Sementara, salah seorang pedagang minyak eceran, Riski mengatakan kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2021. Dirinya juga sudah mengetahui informasi mengenai beredarnya minyak goreng subsidi Rp14.000 perliter. Hanya saja fakta di lapangan justru berkata lain. Mengingat hingga kemarin pihak distributor masih memasang harga tinggi. Yakni Rp19.000 perliter untuk minyak goreng curah.
"Saya sudah dengar kalau ada minyak goreng subsidi itu. Tapi tadi saat distributor turunkan barang (minyak goreng), harganya tetap masih tinggi. Harga minyak goreng curah masih berkisar Rp19.000 perliter,"ungkapnya.
Atas kondisi ini, Riski mengaku tidak berani menyetok mintak goreng dalam jumlah banyak. Ia khawatir, jika sewaktu-waktu minyak goreng subsidi menyerbu, tentu hal itu dapat membuatnya dilanda kerugian. "Karena sekarang saya dapat (minyak) masih harga tinggi, saya tidak berani stok banyak. Nanti kalau minyak subsidi datang, harganya kan jauh lebih murah. Bisa rugi saya," imbuhnya. (dia)