Harga Bitcoin Cs Anjlok Jelang Pidato Jerome Powell di Simposium Jackson Hole

Ilustrasi Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin.

JAKARTA-fajarbali.com | Pasar kripto kembali mengalami tekanan tajam pada Rabu (20/8/2025), menjelang rilis minutes meeting FOMC Juli dan pidato penting Ketua The Fed, Jerome Powell, yang dijadwalkan berlangsung di simposium Jackson Hole pada 22 Agustus mendatang.

Harga Bitcoin (BTC) turun 3,2% hingga menyentuh level US$113.000, sementara Ethereum (ETH) terkoreksi 5,3% ke kisaran US$4.100. Sejumlah altcoin seperti Cardano (ADA), SEI, PENGU, dan POL juga jatuh lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir.

Koreksi tidak hanya terjadi di aset kripto, tetapi juga pada saham perusahaan terkait, termasuk Marathon Digital Holdings (MARA), Coinbase (COIN), dan MicroStrategy (MSTR) yang ambles lebih dari 5%. Meski begitu, pasar saham AS secara umum masih lebih stabil dengan indeks Dow Jones ditutup flat, S&P 500 melemah 0,59%, dan Nasdaq turun hampir 1,5%.

Faktor Pemicu Tekanan Kripto

Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menjelaskan bahwa tekanan pasar saat ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran investor bahwa rencana pemangkasan suku bunga The Fed pada September bisa tertunda.

“Faktor-faktor tersebut meliputi tekanan tarif yang berpotensi mendorong inflasi lebih tinggi, sinyal korporasi mengenai pembebanan biaya tarif ke konsumen, hingga indikator ekonomi campuran antara pelemahan tenaga kerja dan permintaan konsumen yang tetap kuat,” jelas Fahmi.

Menurutnya, ketidakpastian kebijakan ekonomi AS, potensi volatilitas indikator ekonomi, serta perpecahan internal dalam FOMC membuat Jerome Powell kemungkinan besar akan tetap berhati-hati dengan mempertahankan suku bunga di level 4,5% yang sudah berlaku sejak Desember 2024.

Jackson Hole Jadi Panggung Krusial

Fahmi menilai, pidato Powell di Jackson Hole akan menjadi penentu arah tren pasar ke depan.
“Jika Powell mengirim sinyal hawkish, tekanan jual di kripto dan saham bisa semakin dalam. Namun jika muncul kejutan dovish, meski kecil kemungkinannya, itu bisa jadi katalis untuk rebound cepat,” ujarnya.

BACA JUGA:  Polsek Payangan Gelar ‘Week End Berbagi’

Data historis juga menunjukkan bahwa indeks S&P 500 biasanya naik sekitar 0,9% dalam lima hari perdagangan sebelum dan sesudah pidato The Fed di Jackson Hole. Namun pada 2025, pola itu belum terlihat, sehingga masih ada peluang momentum rebound setelah acara tersebut.

Strategi Investor di Tengah Ketidakpastian

Fahmi menyarankan investor untuk tetap defensif, menjaga eksposur pada sektor-sektor strategis, serta siap melakukan penyesuaian cepat jika muncul sinyal dovish.
“Momentum koreksi juga bisa dimanfaatkan dengan strategi buy the dip. Kami melihat level US$112.000 sebagai support penting bagi Bitcoin,” tambahnya.

Bagi investor pemula, strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dinilai tetap relevan, dengan pentingnya diversifikasi aset. Fitur Packs di aplikasi Reku disebut dapat membantu investor mengalokasikan dana ke beberapa aset kripto potensial sekaligus, termasuk Bitcoin dan Ethereum, dengan sistem Rebalancing otomatis.

Kesimpulan

Pasar kripto masih berada dalam bayang-bayang kebijakan moneter AS. Pidato Jerome Powell di Jackson Hole pada 22 Agustus mendatang diperkirakan akan menjadi momentum penting yang menentukan arah pergerakan Bitcoin, Ethereum, hingga altcoin lainnya dalam jangka pendek. (dj)

Scroll to Top