AMLAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Meski secara resmi paket I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa (Dana-Dipa) belum diresmikan oleh PDI Perjuangan, namun tim independen terus bergerak menemui masyarakat.
Seperti pada Kamis (20/8/2020), ketua tim independen, I Nengah Suadi menghadiri undangan dari warga Dadia Pasek Batu Dinding, Dusun Muntig, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan, Kubu. Selain itu, tim juga membagikan beras dari anggota DPRD Karangasem dari fraksi PDI Perjuangan, I Nengah Songkob.
Nengah Suadi yang didaulat menjadi ketua tim dari independen mengatakan, rencananya paket calon I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa yang akan turun langsung menemui warga Dadia Pasek Batu Dinding. Namun keduanya memiliki kegiatan yang sama di kecamatan lain yakni, Kecamatan Selat dan Rendang. Meski tidak datang, kata Suadi, mereka menitipkan doa agar pandemic covid-19 ini cepat berlalu sehingga warga tidak lagi mempergunakan masker sebagai pelindung diri. “Beliau berdua mohon maaf tidak bisa hadir ditengah-tengah kita, karena disaat bersamaan menghadiri kegiatan serupa di kecamatan lain,” ujar Suadi yang didampingi anggota DPRD Karangasem Dapil Kubu I Nengah Songkob, I Gede Parwata dan Ketua PAC Kubu I Made Suarjana.
Dihadapan warga dadia Pasek Batu Dinding, Nengah Suadi juga membeberkan alasanya mau menjadi ketua tim pemenangan independen untuk paket calon I Gede Dana-Wayan Artha Dipa (Dana-Dipa). Salah satunya, Suadi mengaku ingin berbuat untuk masyarakat Kubu, mengingat Karangasem akan bisa lebih maju dalam pembangunan jika berada dalam satu jalur dengan Provinsi dan pusat. “Bahkan berkoalisi dengan Hanura pun demikian, untuk membangun Karangasem tidak cukup hanya mengandalkan dari APBD Karangasem saja,namun harus ada sinergitas dengan pemerintah provinsi dan pusat,” ujarnya lagi.
Suadi juga mengatakan,agar pembangunan di kecamatan Kubu yang nyaris 4,5 tahun tanpa ada perkembangan, jalan satu-satunya adalah pemimpin Karangasem memiliki hubungan dengan pemimpin diatasnya dalam hal ini, Gubernur dan Presiden. Apalagi calon bupati sendiri merupakan kader PDI Perjuangan yang sudah tentu memiliki komunikasi yang baik dengan pemimpin diatasnya. “Bukan berarti pemimpin sekarang tidak bagus, namun perhatiannya untuk Kubu,khususnya pembangunanya nyaris tidak ada perkembangan, untuk bisa membangun perubahan Karangasem Menuju Era Baru, satu jalur adalah jawabanya,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Karangasem dari fraksi PDI Perjuangan,I Nengah Songkob. Untuk bisa mensejahterakan masyarakat, sudah tentu dibarengi dengan peningkatan PAD. Sementara kabupaten Karangasem sendiri dalam beberapa tahun ini, PAD malah menurun drastis. Nengah Songkob juga mengatakan,pasangan Dana-Dipa akan mampu membuat perubahan itu dengan Visi Membangun Sat Kertih Loka Bali di Karangasem, melalui Pembangunan Semesta Berencana, menuju Karangasem Era Baru. “Keduanya berpengalaman, satu berpengalaman duduk di DPRD yang sudah pasti tahu dimana sumber-sumber PAD yang bisa digenjot, satunya lagi mantan birokrat senior,” ujar Songkob.
Sementara, salah seorang tokoh Dusun Muntig, Jro Magku Karsa,melihat selama 4,5 tahun ini, kepedulian pemerintah Karangasem untuk masyarakat Kubu, khususnya warga miskin masih sangat kurang. Secara pribadi, dirinya menginkan ada perubahan kepemimpinan di Karangasem. Bahkan dirinya juga menyentil pipanisasi telaga waja yang merupakan perjuangan mantan bupati I Wayan Geredeg,namun menjelang Pilkada banyak orang yang mengaku-ngaku memperjuangkan pipanisasi itu. “Kalau saja pemerintahan sekarang visinya nyambung dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, mungkin saja air Telaga Waja sudah bisa mengalir di Kubu,kemarin baru sebatas uji coba saja sudah ramai mengklaim itu perjuangannya, padalah selama 4,5 tahun perkembangan pembangunan tidak ada sama sekali,” ucapnya. (bud)
Seperti pada Kamis (20/8/2020), ketua tim independen, I Nengah Suadi menghadiri undangan dari warga Dadia Pasek Batu Dinding, Dusun Muntig, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan, Kubu. Selain itu, tim juga membagikan beras dari anggota DPRD Karangasem dari fraksi PDI Perjuangan, I Nengah Songkob.
Nengah Suadi yang didaulat menjadi ketua tim dari independen mengatakan, rencananya paket calon I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa yang akan turun langsung menemui warga Dadia Pasek Batu Dinding. Namun keduanya memiliki kegiatan yang sama di kecamatan lain yakni, Kecamatan Selat dan Rendang. Meski tidak datang, kata Suadi, mereka menitipkan doa agar pandemic covid-19 ini cepat berlalu sehingga warga tidak lagi mempergunakan masker sebagai pelindung diri. “Beliau berdua mohon maaf tidak bisa hadir ditengah-tengah kita, karena disaat bersamaan menghadiri kegiatan serupa di kecamatan lain,” ujar Suadi yang didampingi anggota DPRD Karangasem Dapil Kubu I Nengah Songkob, I Gede Parwata dan Ketua PAC Kubu I Made Suarjana.
Dihadapan warga dadia Pasek Batu Dinding, Nengah Suadi juga membeberkan alasanya mau menjadi ketua tim pemenangan independen untuk paket calon I Gede Dana-Wayan Artha Dipa (Dana-Dipa). Salah satunya, Suadi mengaku ingin berbuat untuk masyarakat Kubu, mengingat Karangasem akan bisa lebih maju dalam pembangunan jika berada dalam satu jalur dengan Provinsi dan pusat. “Bahkan berkoalisi dengan Hanura pun demikian, untuk membangun Karangasem tidak cukup hanya mengandalkan dari APBD Karangasem saja,namun harus ada sinergitas dengan pemerintah provinsi dan pusat,” ujarnya lagi.
Suadi juga mengatakan,agar pembangunan di kecamatan Kubu yang nyaris 4,5 tahun tanpa ada perkembangan, jalan satu-satunya adalah pemimpin Karangasem memiliki hubungan dengan pemimpin diatasnya dalam hal ini, Gubernur dan Presiden. Apalagi calon bupati sendiri merupakan kader PDI Perjuangan yang sudah tentu memiliki komunikasi yang baik dengan pemimpin diatasnya. “Bukan berarti pemimpin sekarang tidak bagus, namun perhatiannya untuk Kubu,khususnya pembangunanya nyaris tidak ada perkembangan, untuk bisa membangun perubahan Karangasem Menuju Era Baru, satu jalur adalah jawabanya,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Karangasem dari fraksi PDI Perjuangan,I Nengah Songkob. Untuk bisa mensejahterakan masyarakat, sudah tentu dibarengi dengan peningkatan PAD. Sementara kabupaten Karangasem sendiri dalam beberapa tahun ini, PAD malah menurun drastis. Nengah Songkob juga mengatakan,pasangan Dana-Dipa akan mampu membuat perubahan itu dengan Visi Membangun Sat Kertih Loka Bali di Karangasem, melalui Pembangunan Semesta Berencana, menuju Karangasem Era Baru. “Keduanya berpengalaman, satu berpengalaman duduk di DPRD yang sudah pasti tahu dimana sumber-sumber PAD yang bisa digenjot, satunya lagi mantan birokrat senior,” ujar Songkob.
Sementara, salah seorang tokoh Dusun Muntig, Jro Magku Karsa,melihat selama 4,5 tahun ini, kepedulian pemerintah Karangasem untuk masyarakat Kubu, khususnya warga miskin masih sangat kurang. Secara pribadi, dirinya menginkan ada perubahan kepemimpinan di Karangasem. Bahkan dirinya juga menyentil pipanisasi telaga waja yang merupakan perjuangan mantan bupati I Wayan Geredeg,namun menjelang Pilkada banyak orang yang mengaku-ngaku memperjuangkan pipanisasi itu. “Kalau saja pemerintahan sekarang visinya nyambung dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, mungkin saja air Telaga Waja sudah bisa mengalir di Kubu,kemarin baru sebatas uji coba saja sudah ramai mengklaim itu perjuangannya, padalah selama 4,5 tahun perkembangan pembangunan tidak ada sama sekali,” ucapnya. (bud)