Gunaksa Desa TOGA, HMM Unud Bangkitkan Pemanfaatan Obat Tradisional Manfaatkan Lahan Tidur 

IMG-20250930-WA0005
Kegiatan launching dan penetapan Desa Gunaksa, sebagai Desa TOGA di Balai Banjar Nyamping, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung.

SEMARAPURA-fajarbali.com |Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Universitas Udayana (Unud) kembali membangkitkan pemanfaatan obat tradisional yang kian terlupakan. Yakni dengan pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung. Melalui program pemberdayaan masyarakat, mahasiswa terjun, melatih hingga mendampingi pengelolaan TOGA.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, S.P., M.Agr., menjelaskan, dipilihnya Desa Gunaksa sebagai lokasi program pengembangan TOGA sudah melalui berbagai pertimbangan. 

Salah satunya, karena Desa Gunaksa sudah cukup lama bekerja sama dengan Unud dan didukung oleh masyarakatnya yang responsif. Utamanya terhadap kegiatan-kegiatan yang digagas oleh mahasiswa. 

Program pengembangan TOGA di Desa Gunaksa ini juga dipastikan bukan hanya sekadar kegiatan 'musiman'. Prof Susanta Wirya menegaskan gerakkan ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Mahasiswa tetap akan diterjunkan untuk melakukan pendampingan.

Demikian juga bila masyarakat membutuhkan teknologi inovatif untuk pengolahan produk TOGAnya. Seperti untuk pembuatan jamu hingga kripik berbahan dasar tanaman obat. 

"Kita titipkan program ini ke kepala desa, tetapi pembinaan dan pendampingan terus kami lakukan. Bila perlu teknologi pengolahan hasil produknya kita siapkan. Bukan sebatas program ini saja," tegasnya di sela-sela launching dan penetapan Desa Gunaksa, sebagai Desa TOGA di Balai Banjar Nyamping, Selasa (30/9). 

Selama program ini digulirkan, Dr. Ir Wayan Nata Septiadi, ST., MT selaku Ketua UPKP Unud juga turut mendampingi. Disampaikan, selama program ini digulirkan dari 1504 kepala keluarga (KK) yang ada di Desa Gunaksa, sebanyak 183 KK diantaranya sudah memiliki TOGA.

Yang mana untuk bibit tanaman sepenuhnya disediakan oleh mahasiswa. Tak hanya itu, program ini juga telah berhasil merevitalisasi 1,7 hektar lahan tak termanfaatkan atau terbengkalai di Desa Gunaksa. 

BACA JUGA:  Dorong Pengembangan Ekosistem Kesehatan di Bali, Genting Berhad Melalui PT Astana Bangun Sejahtera Gelar Groundbreaking Fontaine Vitale di KEK Sanur

"Untuk revitalisasi lahan, di Desa Gunaksa ada 1,7 hektar lahan tidak termanfaatkan. Nah, lahan itu kini dimanfaatkan sebagai lahan untuk ditanami toga, seperti jahe merah, sereh, lidah buaya, hingga kelor. Selain itu, mahasiwa kami juga sudah menyusun master plan Desa Gunaksa sebagai wisata edukasi toga," ungkapnya seraya berharap hal tersebut segera dapat direalisasikan oleh pihak desa. 

Sementara itu, Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra yang turut hadir dalam launching desa TOGA tersebut mengapresiasi program Himpunan Mahasiswa Mesin dari Universitas Udayana.

Wabup Tjok Surya sangat mendukung program yang membangkitkan TOGA sebagai warisan pengobatan tradisional. Terlebih mahasiswa juga telah membuat inovasi sebuah aplikasi yang dapat memetakan sebaran TOGA di Desa Gunaksa. Dilengkapi dengan manfaat tanaman-tanaman tersebut.

“Mudah-mudahan bisa berkembang sehingga menjadi daya tarik baru di Gunaksa, karena pengobatan herbal berpotensi menjadi tujuan wisata ke depan,” harapnya.

Kegiatan launching dan penetapan Desa Gunaksa sebagai Desa TOGA ini diakhiri dengan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan berbagai pihak terkait.

Scroll to Top