Gudang Pengolahan Sampah Terbakar Diduga Akibat Dupa Menyala

IMG_20250629_203718
BARANG RONGSOKAN-Polisi dan warga memadamkan api di gudang pengelola sampah yang terbakar.

Loading

DENPASAR -fajarbali.com |Kebakaran melanda gudang Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) milik BUMDes Sima Sari Dana, Desa Kesiman Petilan, Jalan Padanggalak, Banjar Kedaton, Denpasar Timur, pada Sabtu 28 Juni 2025 sekitar pukul 19.15 Wita. Kobaran api menghanguskan barang-barang rongsokan seperti kardus, koran bekas, dan botol plastik. 
 
Kali pertama kebakaran diketahui oleh warga sekitar. Warga menduga, percikan api berasal dari sisa abu dupa di plangkiran (tempat sesajen) yang jatuh hingga menyulut kobaran api. 
 
Pasalnya, di bawah plangkiran terdapat tumpukan barang rongsokan berupa kardus, kertas, dan botol bekas di bawahnya. Apalagi ditambah kondisi angin yang bertiup cukup kencang sehingga menyulut kobaran api besar. 
 
Warga kemudian menghubungi pengelola gudang pengolahan sampah, I Nyoman Suryawan. Pihak pengelola gudang langsung menuju lokasi dan mendapati api masih menyala, namun sudah bisa diatasi oleh warga sekitar. 
 
"Berkat kesigapan warga, api berhasil dikendalikan sehingga tidak meluas ke seluruh area gudang. Api sepenuhnya dapat dipadamkan sekitar pukul 20.30 Wita," ujar petugas Bhabinkamtibmas Desa Kesiman Petilan, Aipda I Made Eka Wiarta yang berada di lokasi kejadian. 
 
Dari peristiwa ini, barang-barang rongsokan yang terbakar berupa kardus, koran bekas, dan botol plastik. Estimasi kerugian mencapai Rp500 ribu. 
 
Dijelaskan Aipda Eka, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Bahkan, pengelola gudang sampah menyampaikan bahwa setelah berkoordinasi dengan Sekretaris Desa, kejadian ini dianggap sebagai musibah dan tidak akan dilaporkan ke pihak kepolisian. 
 
"Rencananya, pihak pengelola akan melaksanakan prosesi ritual sesuai tradisi umat Hindu," terangnya. 
 
Disampaikanya lagi, guna memastikan situasi di lokasi kebakaran tetap aman dan kondusif, pihaknya mengimbau masyarakat sekitar untuk lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang. R-005 
Scroll to Top