Menyikapi hal tersebut, Partai Golkar Bali berencana akan evaluasi terhadap Cok Pemecutan XI seusai penyelenggaraan Pilgub Bali 2018. “Partai akan mengevaluasi beliau (Cok Pemecutan). Tapi, untuk menjaga kondusivitas di tubuh Mantra-Kerta, kami tidak mengambil langkah sekarang. Evaluasinya nanti setelah Pilgub,” jelas Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, Senin (5/3/2018).
Menurut Sugawa Korry, pihaknya tak bisa memastikan apakah nantinya evaluasi tersebut berujung pada sanksi. Semuanya tergantung keputusan DPP Partai Golkar. Pasalnya, masih belum diketahui alasan dibalik mendukung Pasangan yang tak diusung oleh Partai Golkar. Begitu juga, apakah dukungan tersebut pribadi atau atas nama partai. “Sanksi atau tidaknya tergantung hasil evaluasi dan kebijakan partai,” akunya.
Sugawa Korry juga sesumbar, jika keputusan yang diambil oleh Cok Pemecutan XI dalam mendukung lawan tak akan berpengaruh pada kesolidan para kader dalam mendukung Pasangan Ida Bagus Rai Dharmawujaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) pada Pilgub Bali. Apalagi, Golkar bergabung dengan koalisi besar yakni KRB (Koalisi Rakyat Bali).
Wakil Ketua DPRD Bali ini juga tak kaget dengan keputusan untuk mendukung Pasangan Nomor Urut Satu tersebut. Pasalnya, semua jajaran Partai Golkar sudah paham dan mengerti dengan cara berpolitik Cok Pemecutan XI. “Manuver beliau (Coke Pemecutan) tidak bisa mempengaruhi kader dan struktur partai tidak terpengaruh sama sekali. Tidak ada kekhawatiran sedikit pun atas langkah beliau,” tegasnya.
Ada beberapa alasan mendasar, lanjut Sugawa Korry, kenapa pihaknya tak khawatir dengan keputusan Cok Pemecutan XI tersebut. Misalnya saja, Pasangan Mantra – Kerta adalah sosok berintegritas yang kinerjanya sudah diakui. Untuk itu, jajaran Partai Golkar dan KRB tetap solid. “Dengan demikian, kami tidak khawatir dengan manuver beliau terhadap kami,” pungkasnya. (her)