https://www.traditionrolex.com/27 Geliatkan Okupansi di Masa Pandemi, Wisdom Masih Menjadi Pilihan - FAJAR BALI
 

Geliatkan Okupansi di Masa Pandemi, Wisdom Masih Menjadi Pilihan

(Last Updated On: 17/04/2022)

MANGUPURA-fajarbali.com | Pandemi Covid-19 membuat tingkat hunian hotel (okupansi) di Bali mencapai level terendah sepanjang masa, baik itu hotel berbintang, melati, termasuk villa dan pondok wisata. Ketua PHRI Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel di Bali sepanjang tahun ini berada di bawah 20 persen. Akhir tahun lalu, okupansi hotel berada di sekitar level 30 persen.

“Saat ini Bali masih bergantung pada wisatawan domestik sehingga kondisi sektor perhotelan belum sepenuhnya pulih. Bila dibandingkan dengan akhir tahun lalu, jumlah kunjungan ke hotel di Bali masih stagnan dan rendah. Jika kondisi ini terus berlanjut, tingkat okupansi hotel tersebut diperkirakan akan terus merosot,” ujarnya, Minggu (18/4/2021). 

Menurut Suryawijaya, kondisi rendahnya okupansi tersebut disebabkan oleh banyaknya negara yang memutuskan lockdown. Sehingga angka penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai terus menurun drastis. Selain itu, dari awal mewabahnya Covid-19, beberapa negara juga sudah meminta warganya untuk pulang ke negaranya, sehingga kunjungan wisatawan saat ini sangat sepi.

Baca juga :
Komitmen Bangun Bali Dengan Tri Hita Karana Bank BPD Bali Raih Tiga Penghargaan
Vaksinasi dan Prokes CHSE Masih Menjadi Prioritas untuk Pemulihan Pariwisata

“Sekarang kita hanya mengandalkan kunjungan wisatawan domestik (wisdom) dan lokal. Walaupun saat libur kunjungan wisdom mengalami peningkatan, namun okupansi hotel belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan yang signifikan. Sementara negara-negara yang cukup menyumbang wisatawan seperti Eropa, Amerika, India, Australia, dan beberapa negara lain juga belum banyak yang datang berkunjung karena masih terdampak corona,” ungkapnya.

Menurut dia, jumlah kamar yang banyak tetapi jumlah tamu/wisatawan rendah sehingga tingkat keterisian juga rendah. Rendahnya tingkat keterisian ini juga berdampak pada turunnnya harga sewa kamar dengan memperbanyak diskon. “Diperlukan percepatan pengadaan vaksin di Bali. Terlebih hal ini juga untuk menyambut wisatawan mancanegara pada Juni-Juli mendatang. Semoga pada kuartal III dan IV nanti ada perkembangan positif. Larangan mudik saat Lebaran juga berdampak pada kinerja hotel (okupansi makin rendah),” tutur Suryawijaya.

Ia menambahkan, kondisi sepi saat ini diakuinya membuat sejumlah hotel memutuskan untuk menutup operasionalnya sementara waktu. Bahkan, rata-rata karyawannya ada yang sudah merumahkan bahkan di PHK. Pihaknya mengakui bahwa saat ini kondisi pariwisata Bali sudah cukup terpuruk dan belum pernah terjadi selama ini.

“Saat ini virus Corona tidak hanya membuat sektor pariwisata menurun melainkan juga membawa dampak sosial dan ekonomi di masyarakat. Untuk memulihkan kondisi ini, tentunya itu akan cukup memakan waktu. Karena itu bukan hanya tergantung dari kondisi internal, tapi juga situasi global. Memang cobaan ini yang terberat bagi pariwisata kita, apalagi kita sangat tergantung dari pariwisata,” tutupnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Duta PKB Kabupaten Gianyar Disuntik Vaksin, Pelaksanaan PKB dengan Virtual dan Live

Sab Mei 1 , 2021
Dibaca: 17 (Last Updated On: 17/04/2022)GIANYAR-fajarbali.com | Membentuk imun yang lebih baik dan tampil percaya diri, ratusan seniman Gianyar yang akan tampil dalam Pesta Kesenian Bali ke-43 disuntik vaksin. Kegiatan Jumat (16/4/2021) ini dipusatkan di Balai Budaya Gianyar.  Save as PDF

Berita Lainnya