Gede Tarmada Tutup Usia, Bali Kehilangan Sosok Penting dalam Pendidikan Karakter Anak

IMG-20241203-WA0002

Loading

I Gede Tarmada (alm

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | I Gede Tarmada, tokoh pendongeng anak sekaligus pegiat permainan rakyat Bali tutup usia karena sakit yang menggerogoti tubuhnya.

Putra maestro dongeng Made Taro itu, menghembuskan napas terakhirnya, Minggu (1/12/2014). Dan telah dikonfirmasi oleh istri almarhum, Ni Luh Putu Dwipayanti.

Tarmada, dikenal sebagai sosok yang penuh semangat dan sabar dalam mengenalkan anak-anak permainan rakyat sambil bercerita.

Upacara Ngaben dan Ngelanus dilaksanakan hari ini, Selasa, 3 Desember 2024 pukul 12.00 Wita, di Krematorium Santha Yana Cekomaria Denpasar. Tarmada meninggalkan istri dan dua anak, Gede Tarmanda Aditya Pratama dan Made Tarayana Amada Putra.

"Mohon doa agar bapak mendapat tempat yang baik, serta dukungan semua pihak semoga apa yang ditinggalkan dapat saya lanjutkan, dan tidak lupa semua pihak memberikan suport kepada kami, terutama Kakek Taro dalam mengembangkan permainan dan mendongeng tetap lestari,” ungkap Aditya.
Budayawan Prof. I Wayan Dibia merasa sedih kehilangan seorang sosok yang gigih memperkenalkan budaya permainan tradisional.

“Sosok I Gede Tarmada adalah penerus dari sang maestro Made Taro ini memang memiliki kegigihan dalam meneladani dan menyuarakan permainan tradisional melalui kegiatan- kegiatan seni, lomba bahkan aktif dalam berbagai diskusi,” ucap Prof. Dibia yang juga mantan Rektor ISI Denpasar itu.

Kadek Wahyudita selaku sahabat sekaligus Klian Penggak Men Mersi mengungkapkan, I Gede Tarmada merupakan sosok tutor yang sangat baik dan tak pernah mengenal lelah. Ketika masih muda, ia tak ingin melanjutkan profesi ayahnya sebagai pendongeng.

Ia justru mencoba memperjuangkan hidup dibidang pariwisata, sebagai guide. Profesi itu pun tak lama, karena ia sebagai wartawan freelend di media pariwisata di Bali Travel News, kelompok Media Bali Post.

Setelah pertanyaan tentang keberlanjutan Sanggar Kukuruyuk yang didirikan ayahnya, Made Taro sering kali disampaikan oleh beberapa pihak di tengah usia Made Taro mulai uzur, Tarmada hadir perlahan membantu beberapa peran dari ayahnya.

BACA JUGA:  Siswa SMK PGRI 3 Denpasar Ikuti UKK Sertifikat LSP

Memang baginya hal ini bukanlah hal yang mudah. “Namun, tekadnya begitu kuat. Ia tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelami dunia permainan anak-anak dan mendongeng,” kata Wahyudita.

Ia mengaku, dirinya mengenal Made Tarmada sejak tahun 2014, saat Rare Bali Festival (RBF) yang pertama. Hubungan secara intens kembali terjalin satu tahun terakhir ini.

“Satu hal yang tidak pernah saya lupakan dari sosok Tarmada, adalah setiap apa yang dia lakukan tidak pernah memikirkan honor. Dia melakukan dengan tulus iklas,” kenangnya.

Sebut saja, ketika bersama-sama dalam mensukseskan RBF 2024. Wahyudita benar-benar merasakan kegigihan Made Tarmada bersama ayahnya memperjuangkan kehidupan dunia permainan anak. Pada saat RBF itu, Tarmada menjadi garda terdepan untuk menyukseskan kegiatan ini.

Termasuk pada saat shooting pembuatan video tutorial bermain permainan tradisional, menjadi juri, hingga mengurusi anak-anak sebagai peserta festival.

Satu karya yang dia berhasil wujudkan atas dukungan ayahnya, yaitu karya 'pompongan' sebuah plalianan untuk anak-anak disabilitas. “Saya cukup lega dengan hadirnya Tarmada sebagai pewaris yang mau melanjutkan Sanggar Kukuruyuk itu, namun kenyataan seperti ini,” sebutnya.

Tarmada dengan kreativitasnya, mampu bahkan berhasil menjaga dan mengembangkan Sanggar Kukuruyuk, termasuk permainan rakyat dan dongeng. Sanggar itu sebagai wadah dalam upaya melestarikan kebudayaan permainan rakyat Bali.

“Sayang, Tuhan berkehendak lain. Justru yang saya harapkan melanjutkan tongkat estafet I Made Taro berpulang mendahului ayahnya,” ujar Wahyudita.

Tarmada adalah seorang yang ramah, bersahabat yang bergerak sebagai mentor dan motivator yang tidak pernah lelah memberikan sumbangsih demi pelestarian plalianan atau permainan rakyat, salah satu budaya untuk mendidik karakter anak.

 

Scroll to Top