Dewi Pradewi saat melakukan rekaman video klip “Ulam Segara”. (Foto: Instagram dpradewi)
GIANYAR-fajarbali.com | Penyanyi kenamaan Bali, Dewi Pradewi merilis single dan video klip terbarunya yang berjudul “Ulam Segara” bertempat di kediaman Ketua PHRI Provinsi Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang kerap disapa Cok Ace yang berada di Gianyar, Selasa (28/05/2024). Single Ulam Segara merupakan karya dari Svami Band yang diciptakan pada tahun 2021 lalu dengan mengusung genre Pop yang kini dibawakan ulang oleh Dewi Pradewi dengan nuansa Keroncong.
“Lagu ini diciptakan untuk ayahanda (alm De' John) tercinta dari Gus Man. Beliau (alm) sangat suka memancing, dan lirik demi lirik menceritakan bagaimana orang Bali memulai memancing dengan ritual atau budayanya sendiri yaitu dari menghaturkan sesajen kepada sang penguasa lautan, persiapan sebelum memancing hingga alasan kita sendiri dan untuk apa kita memancing. Keselarasan antara lirik dan tembangnya menambah keindahan dari lagu ini sendiri sehingga tergagaslah lagu ini dengan konsep Keroncong yang musiknya dibuat secara live oleh Pesona Dewata Keroncong,” ungkap Dewi Pradewi jumpa pers peluncuran single dan video klip Ulam Segara.
Single ini sejatinya telah dibuat tiga tahun lalu dan dibawakan secara Pop oleh Svami Band. Adanya tawaran dari salah seorang personel Svami Band yaitu Denanda untuk membawakan Ulam Segara kebentuk musik Keroncong, akhirnya Dewi Pradewi menyetujuinya dengan berkolaborasi bersama Pesona Dewata.
Dewi Pradewi ft Pesona Dewata saat membawakan single “Ulam Segara” secara live. (Foto: Tha)
“Prosesnya cukup panjang karena banyaknya kesibukan dari saya sendiri dan masing-masing pemain musik. Untuk penggarapannya juga membutuhkan waktu yang lumayan lama karena untuk menghasilkan karya yang baik dan bagus harus membutuhkan full tim baik itu vocalis hingga para pemain musik harus benar-benar komplit,” ujarnya.
Dewi menambahkan bahwa dalam penggarapan Ulam Segara ini, pihaknya banyak mendapatkan dukungan. Ia pun mengatakan tidak ada kendala atau kesulitan dalam membawakan lagu tersebut ke dalam bentuk Keroncong. Sebab, pada dasarnya Dewi Pradewi dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah lihai menyanyi Keroncong, bahkan pencipta lagu Ulam Segara pun sangat mengapresiasi langkah Dewi.
“Saya dari SMP sudah biasa menyanyi Keroncong dan lagu ini pun sebenarnya ingin dibuat ke dalam bentuk Keroncong, namun Svami Band pada saat itu tengah mengusung genre Pop. Nah, saat inilah saya berkesempatan membawakannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh si pencipta karya ini. Semoga karya ini dapat menambah khasanah musik Bali sekaligus untuk dapat meramaikan blantika musik Indonesia,” ucap Dewi dihadapan awak media.
Disinggung soal maraknya oknum yang mengcover lagu, Dewi mengaku tidak khawatir, justru ia merasa senang karyanya dapat dibawakan oleh orang lain. “tidak ada kekhawatiran, justru saya apresiasi karena itu akan berdampak pada kepopuleran lagu itu sendiri. Kedepannya saya juga berkeinginan untuk melakukan kolaborasi dengan musisi Keroncong lainya yang ada di Bali,” pungkasnya.
Ketua PHRI Provinsi Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (kanan) saat press conference launching single dan video klip “Ulam Segara” oleh Dewi Pradewi. (Foto: Tha)
Sementara itu, Ketua PHRI Provinsi Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya dan ucapan selamat atas rilisnya single dan video klip Ulam Segara yang dibawakan ulang oleh Dewi Pradewi. Cok Ace mengatakan,nmusik Keroncong memiliki enegri yang sangat positif yang mampu meneduhkan jiwa bagi para penikmatnya maupun pemainnya. Dengan hadirnya lagu ini Cok Ace berharap musik Keroncong dapat menjadi musik yang populer di Bali.
“Tentu dengan hadirnya Keroncong yang dibawakan oleh Dewi Pradewi, diharapkan Keroncong bisa bangkit lagi. Karena diantara musik-musik lain, Keroncong salah satu musik yang sangat berpengaruh terhadap kejiwaan kita serta memberikan dampak vibrasi yang lebut, damai, dan tenang. Saya kira ini menjadi momentum yang tepat sekali untuk terus memajukan musik Keroncong di Bali dan Indonesia pada umumnya,” tutup Cok Ace. (M-001)