GIANYAR – fajarbali.com | Ramai-ramai pembagian sembako, disebutkan hanya mengatasi persoalan dalam jangka pendek. Sedangkan pandemic covid 19, tidak ada yang tahu kapan berakhir, sehingga memerlukan solusi untuk ketahanan pangan pada setiap keluarga. Salah satu alternative untuk ketahanan pangan adalah menanam sayuran di pekarangan rumah.
Salah satu tokoh yang menggelorakan penanaman sayur di pekarangan rumah adalah Klian Banjar Belaluan, Desa Singapadu Tengah, Sukawati, Wayan Agus Putrawan. Bahkan dirinya sudah membagikan ribuan bibit tanaman kepada 218 Kepala Keluarga. Terdiri dari 1.000 bibit terong, 1.000 bibit tomat, 1.000 bibit cabe, dan bibit tanaman sayur mayur. “Kami belum membagikan sembako, itu hanya untuk jangka pendek, kami memilih membagikan bibit sayur dan agar dipelihara di rumah masing-masing,” terangnya.
Paling tidak menurutnya, tidak membagikan ikan, namun kail. Sehingga dengan bibit itu, setidaknya membantu dalam jangka menengah, setahun yang akan dating, bila tekun memelihara sayur. Sedangkan teknis pembagian bibit dilakukan saat melakukan penyemprotan desinfektan di rumah-rumah warga. “Setiap KK, mendapatkan 5 bibit tomat, 5 bibit terong, dan 10 bibit cabe, serta sejumlah bibit sayur mayur,” terangnya.
Diharapkannya, Gubernur Bali, Wayan Koster juga bisa menggalakkan program menanam sayur di pekarangan. Disamping agar diberikan sekedar bantuan bibit sebagai penyemangat untuk bertanam sayur di rumah. “Ini untuk jangka menengah, sehingga pemerintah dipandang perlu untuk ikut menyediakan bibit bagi warga. Ini juga membantu warga untuk tetap tinggal di rumah,” tutupnya.(gds).