DENPASAR-fajarbali.com | Setelah Prodi Ilmu Hukum Terakreditasi Peringkat Unggul, Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai (FH UNR) memperluas kerja sama level nasional.
Kali ini, FH UNR menandatangani kerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus (FH Untag) 1945 Semarang.
FH Untag sekaligus menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Ngurah Rai. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan di Gedung Pascasarjana UNR, Denpasar, Selasa (5/8/2025).
Dekan FH UNR Dr. IWP Sucana Aryana, SE., SH., MH., CMC., mengungkapkan, kerja sama dengan FH Untag bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta memperluas jaringan dan reputasi di kancah nasional.
"Kolaborasi dengan Untag memungkinkan pertukaran pengetahuan, sumber daya, dan pengalaman yang saling menguntungkan, serta berkontribusi pada daya saing dan relevansi fakultas dalam skala nasional," jelas IWP Sucana didampingi Wakil Dekan Dr. Cokorda Gede Swetasoma, SH., MH.
Kerja sama ini, juga untuk memberikan dampak pembangunan berkelanjutan, melalui kolaborasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pihaknya meyakini kolaborasi akan menghasilkan inovasi yang bermanfaat.
Sehingga IWP Sucana berpandangan, kerja sama ini bukan sebatas tandatangan hitam di atas putih, tetapi investasi penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta memperkuat daya saing fakultas yang ia pimpin.
Dekan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus (Untag) 1945 Semarang Prof. Dr. Edy Lisdiyono, SH., M.Hum., memastikan bahwa butir-butir kerja sama segera direalisasikan, baik dengan UNR maupun FH UNR.
Prof. Edy yang juga Ketua Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Indonesia (APPTHI), menambahkan, sesama perguruan tinggi, hendaknya saling merangkul satu sama lain, bukan malah saling "meniadakan".
Ia pun lantas membuka pintu seluas-luasnya bagi dosen UNR khususnya dosen FH untuk melanjutkan studi doktor di FH Untag Semarang.
"Kami akan segera rancang kolaborasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan UNR ini. Pastinya menghasilkan inovasi yang menarik dan berguna bagi masyarakat," jelasnya, sembari menyampaikan saat ini FH Untag Semarang memiliki sekitar 2.600 mahasiswa aktif dan 3000 lebih alumni.
Sementara itu, Rektor UNR Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum, merasa terhormat disambangi oleh Prof. Edy dan jajarannya. Status Untag Semarang sebagai perguruan tinggi besar sekaligus jabatan Prof. Edy sebagai Ketua APPTHI, tentu sudah tidak diragukan lagi kiprahnya.
Senada, Prof. Tirka juga optimistis kolaborasi riset, pengabdian dan publikasi bersama kedua institusi ini akam sangat menarik. Sebab, Semarang dan Bali memiliki latar belakang berbeda dari sisi keunggulan daerah masing-masing.
"Kalau Semarang dikenal juga kota pendidikan. Banyak kampus besar di sana. Sementara kita di Bali berada di lingkungan pariwisata. Sehingga pasti saling memberi dampak baik," jelas Prof. Tirka.
Soal pertukaran dosen dan mahasiswa, ia menyebut akan berdampak pada perluasan wawasan, dan mendapatkan perspektif baru tentang disiplin ilmu. UNR juga akan menyerap ilmu dari pengalaman Untag Semarang dalam merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
"Untuk para dosen FH yang belum S3, saya harap segera melanjutkan. Dan, Fakultas Hukum Untag Semarang sudah memberikan lampu hijau," katanya.
Antara UNR dengan Untag, lanjut Prof. Tirka, sebenarnya sudah terjalin hubungan emosional. Bahkan sudah seperti keluarga. Sebab, banyak dosen-dosen UNR menempuh studi doktoral di Untag Surabaya. "Marilah kita bekerja sama untuk memberikan dampak bagi bangsa," pungkasnya.