Festival Egrang Meriahkan HUT ke-14 Kota Mangupura

Pawai egrang
Pawai egrang dalam acara Jalan Sehat Semarak HUT ke-14 Mangupura, Jumat (3/11).

 

MANGUPURA-Fajarbali.com | Pemerintah Kabupaten Badung menggelar Festival Egrang, Jumat (3/11). Egrang yang juga dikenal sebagai Tajog di Bali memeriahkan jalan sehat semarak HUT ke-14 Kota Mangupura. 

Festival yang dimulai dari lapangan pusat pemerintahan (Puspem) Badung diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung. Tujuan utama dari festival ini adalah untuk mensosialisasikan dan melestarikan permainan dan olahraga tradisional, khususnya egrang. Festival Egrang dimulai dengan parade wayang yang dibawakan oleh siswa dan mahasiswa dari Kabupaten Badung. 

Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Badung, I Gede Eka Sudarwitha mengatakan, digelarnya pawai Festival Egrang dalam bentuk pawai untuk memasyarakatkan kembali permainan tradisional khususnya di kalangan siswa. "Inikan sebenarnya salah satu obyek pemajuan kebudayaan antara lain bahasa, tradisi lisan, permainan rakyat yang juga sebagai olahraga tradisional dan pengobatan tradisional. Maka kami di Disbud mulai sedikit demi sedikit memasukkan objek pemajuan kebudayaan ini kita wujudkan dalam bentuk program," jelasnya. 

Selain itu juga untuk meningkatkan karakter kepribadian bangsa dan mencegah gentifikasi. Gentrifikasi katanya adalah perubahan kebiasaan masyarakat lokal menjadi modern. Jika permainan tradisional tidak kuatkan kembali maka lama-lama akan terpinggirkan. "Melalui upaya-upaya ini kita lakukan penguatan obyek pemajuan kebudayaan. Sebelumnya, kita bersinergi dengan Pemprov Bali menggelar lima lomba permainan rakyat dan olahraga tradisional seperti megala-gala, egrang, lari batok kelapa, bakiak dan memindahkan balok-balok," jelasnya. 

Sementara, Kabid Sejarah Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Ni Nyoman Indrawati menjelaskan, bahwa festival ini juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya melestarikan permainan tradisional seperti egrang. Lebih dari 120 siswa SMP di Kabupaten Badung dengan penuh semangat mengikuti festival ini.

BACA JUGA:  Pansus RDTR Kecamatan Mengwi Gelar Rapat Perdana

"Ini juga terkait dengan kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah yang diselenggarakan di seluruh Provinsi se-Indonesia, termasuk festival permainan dan olahraga tradisional seperti egrang," ucap Indrawati. 

Pilihan egrang sebagai fokus festival ini didasari oleh sifat akrobatik permainan tersebut, yang sangat menarik bagi anak muda. Selain itu, bahan baku utamanya, yakni bambu, mudah ditemukan di sekitar lingkungan. Ini juga memberikan dukungan ekonomi kepada pengrajin lokal yang membuat egrang. "Kami berusaha keras untuk melestarikan dan mempromosikan permainan tradisional yang kaya akan budaya dan sejarah Bali," pungkasnya.W-004

 

Scroll to Top