DENPASAR -fajarbali.com|Situasi banjir di wilayah Denpasar mendadak mencekam, pada Rabu 10 September 2025 pagi. Tiba-tiba saja rumah toko (ruko) di Jalan Sulawesi persis di belakang sungai longsor seiring diterjang banjir yang melanda beberapa hari ini.
Dalam peristiwa itu lima orang tewas, dan dua pedagang hilang hingga kini masih dilakukan pencaharian.
Menurut warga, ruko tersebut roboh sekitar pukul 06.00 Wita. Tercatat ada enam ruko di bantaran Jalan Sulawesi, Desa Dauh Puri Kangin, yang longsor dan langsung terseret arus. Terdiri dari ruko di Toko Ayari Batik Bali, Armana Batik, Centrum, Tasnim, Kiki Textile, dan Sai Kreshna.
Dari data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) tercatat sembilan orang menjadi korban tragedi ini.
Masing-masing, Muis 50, Khusay, 23, yang berada di Toko Kain Centrum, berhasil selamat. Nahas, Maimunah, 75, serta anak perempuannya Nadira, yang juga tinggal di Toko Centrum, ditemukan meninggal dunia. Jasad Nadira terhanyut dan ditemukan di kawasan Taman Pancing, Denpasar Selatan.
"Jasad Nadira ditemukan tewas di kawasan Taman Pancing," ungkap sumber.
Selain keluarga Maimunah yang berduka, juga dialami penghuni ruko toko kain Tasnim. Nahas pemilik toko bernama Tasnim, 54, bersama Farwah Husein, 30, ditemukan meninggal dunia.
Sementara di sekitar lokasi, tiga pedagang yang tengah beraktivitas juga tersapu arus. Korban Ni Wayan Lenyot ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Namun dua pedagang lain masih hilang tanpa jejak.
"Keseluruhan ada lima korban meninggal dunia, dua orang selamat, dan dua orang hingga kini masih hilang," ungkap sumber.
Saat ini pihak Basarnas Bali dan Tim SAR gabungan lainnya masih terus melakukan pencarian terhadap para korban yang hilang di terjang banjir.
Di lokasi ruko, Rizal Husain, 63, mengaku tidak menyangka akan terjadi musibah tersebut. Apalagi pas kejadian dia dihubungi oleh kakak kandungnya, Maimunah sekitar pukul 06.00 Wita. Komunikasi inilah yang menjadi percakapan terakhir kedua kakak beradik tersebut.
Beberapa saat sambungan telpon mendadak terputus. Ia mendengar ruko tempat kakaknya tinggal runtuh ke sungai. “Empat orang keluarga saya jadi korban. Nadira, Muis, Khusay, dan kakak saya, Maimunah,” ujar Rizal Husain.
Sebagaimana diinformasikan, Jalan Sulawesi dikenal sebagai denyut nadi perdagangan tekstil di Denpasar. Ruko-ruko yang berjejer rapat di bantaran sungai adalah rumah sekaligus tempat usaha banyak keluarga. R-005










