https://www.traditionrolex.com/27 Ekonomi Melemah, Penjualan Hewan Kurban di Denpasar Merosot - FAJAR BALI
 

Ekonomi Melemah, Penjualan Hewan Kurban di Denpasar Merosot

(Last Updated On: 26/07/2021)

DENPASAR fajarbali.com | Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, penjualan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha tahun 2021 nyaris sama dengan tahun 2020 lalu yakni mengalami penurunan 50 hingga 80 persen. Menurunnya penjualan dikarenakan faktor ekonomi yang kian melemah dan daya beli masyarakat rendah di tengah pandemi Covid-19.



Seperti halnya yang terjadi di tempat pemotongan kurban Nurul Iman Padang Udayana, Denpasar. Ketua Rukun Warga Muslim (WRM) Mushalla Nurul Iman, Sayid Abduloh, Minggu (18/7) mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, saat pandemi belum mewabah di Indonesia termasuk Bali, penjualan hewan kurban sudah mulai ramai sejak 2 minggu sebelum Hari Raya Idul Adha.

Pemesanan sudah melebihi kouta dan puncak keramaian akan mulai berlangsung seminggu sebelum hari H.

Baca Juga : 

Dandim dan Kapolres Tabanan Distribusikan Sembako untuk Warga Terdampak PPKM Darurat
MIRIS, Istri Mengeluh Sakit Perut dan Akhirnya Tewas Karena Suami Tidak Punya Uang Untuk Biaya Berobat

“Seminggu sebelum hari raya penjualan hewan kurban biasanya sudah mencapai 100-200 ekor lebih. Sementara tahun 2021 ini penjualan yang masuk baru sekitar 10-20 ekor. Miris memang, mengingat kondisi ekonomi saat ini sangat rendah,” jelasnya.

Dari respons masyarakat tersebut, ia memprediksi Idul Adha tahun ini penjualan kurban menurun 50-80 persen. Penurunan pembelian hewan kurban pada tahun ini, menurutnya, karena pembeli saat ini cenderung berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Sebab, saat pandemi ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan yang berimbas pada menurunnya daya beli suatu barang. “Penurunan dikarenakan pembeli ekonominya juga turun. Selain ada sebagian yang tidak melaksanakan kurban,” terangya.

Disinggung soal harga hewan kurban tahun ini, Sayid mengatakan relatif stabil. Tidak ada lonjakan yang signifikan terhadap harga hewan kurban. “Untuk hewan kurban biasanya pembeli dominan mengambil hewan yang ukuran sedang karena harganya juga dirasa pas,” ucapnya.

Sementara, pedagang hewan kurban lainnya yakni Hadromi mengeluhkan puluhan kambingnya masih banyak di dalam kandang yang belum terjual. “Pandemi sangat berpengaruh banget saat ini. Menurun banget sekarang enggak seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya minimal 70-100 ekor terjual sebelum hari H, sekarang sih baru 8 ekor dan saya juga sediakan hewan kurban sedikit,” katanya.

Ia mengaku banyak konsumen yang membatalkan membeli kambing. Faktornya masalah kesulitan ekonomi calon pembeli di masa pandemi. “Yang jelas dulu kan orang-orang pada nabung, masjid-masjid pada nabung untuk beli sapi atau kambing.

Sekarang kan gak bisa karena alasan ekonomi. Orang kerja juga kan pada di PHK. Sebelum hari raya biasanya juga ada yang beli untuk hajatan. Di sini banyak orang yang batal beli,” tutupnya sembari berharap penjualan hewan kurban akan kembali pulih setelah melewati masa pandemi Covid-19. (car)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kebun Raya Ke-32 Nasional Diresmikan Bupati Mahayastra, Penuhi Kriteria dengan Tanaman Usadha dan Tanaman Langka Lain

Sen Jul 26 , 2021
Dibaca: 34 (Last Updated On: 26/07/2021)GIANYAR- fajarbali.com| Komitmen Bupati Gianyar, I Made Mahayastra melanjutkan pembanguan Kebun Raya Gianyar diwujudnyatakan dengan melengkapi berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan.  Save as PDF

Berita Lainnya