DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali mendapatkan ilmu mahal setelah diberikan pelatihan sehari oleh Neutra DC, anak perusahaan PT Telkom Indonesia, bertempat di Loh Coffee & Eatery, Denpasar, Rabu (11/12/2024).
Pelatihan tersebut berfokus pada penggunaan Artificial Intelligence (AI). Sebelumnya, Neutra DC dan induknya, PT Telkom juga melakukan pelatihan serupa bagi para pelaku UMKM di Lombok, NTB.
Neutra DC menghadirkan pemateri profesional, yakni Muhammad Deta Septianto yang menjabat sebagai VP IT Automation & Security. Deta Septianto menjelaskan penggunaan AI tidak bisa dihindari, karena sudah digunakan di berbagai sektor, termasuk untuk perdagangan.
“AI bisa membantu UMKM untuk meningkatkan produktivitas, menjangkau pasar yang lebih luas dan lebih relevan dengan produk UMKM Bali. Sesuai tema bisa lebih cuan,” jelas Deta Septianto.
Mengapa pelatihan ini sangat penting? Karena menurut dia, selama ini selain kendala modal, UMKM di Indonesia khususnya di Bali juga sering terkendala oleh teknologi, terutama dalam produksi dan memasarkan produknya.
Selain itu, lanjut Deta Septianto, AI juga bisa membantu UMKM untuk mengolah data, analisa data, perhitungan yang lebih akurat. Sehingga sangat membantu UMKM menjalankan operasional menjadi lebih efektif.
Pada kesempatan yang sama, SVP Group Sustainability Corporate Communication Telkom, Ahmad Reza menjelaskan pelaku UMKM di Bali perlu mengenal dan memanfaatkan AI, karena banyak fitur-fitur di AI yang bisa membantu UMKM mengemas produknya agar lebih menarik, memperluas pasar.
“Pelatihan ini juga sebagai salah satu upaya untuk mengejar target pemerintah agar 30 juta dari 60 juta UMKM sudah masuk dalam ekosistem digital,” ungkap Ahmad Reza.
Pihaknya melihat potensi UMKM sangat bagus. Apalagi selama ini kontribusinya kepada perekonomian cukup tinggi, baik di Bali maupun secara nasional. Adopsi teknologi seperti AI cukup penting bagi UMKM di Bali, terlebih kandungan [bahan] lokal UMKM di Bali sangat tinggi, sehingga dengan memanfaatkan AI diharapkan produknya tidak hanya dipasarkan di Bali, akan tetapi bisa menjangkau kancah internasional.
Ahmad Reza juga optimis pertumbuhan bisnis UMKM di 2025 masih bisa diatas 8%, jika melihat tren pertumbuhan bisnis UMKM dari 2021 hingga 2024 yang mencapai 21%.
Terlihat para peserta antusias mengikuti pelatihan AI, yang merupakan teknologi baru bagi dunia UMKM. Banyak pelaku usaha bertanya kepada pemateri, menggali lebih dalam cara memanfaatkan AI untuk promosi dan memperluas pasar.
Sejumlah peserta juga meminta agar pelatihan sejenis bisa rutin dilakukan, karena UMKM membutuhkan pendampingan yang berlanjut dalam pemanfaatan teknologi seperti AI. Bahkan banyak yang menginginkan Telkom menyalurkan dana modal usaha seperti beberapa tahun lalu.
Pihak Telkom menegaskan bahwa dari sisi regulasi [pemberian modal UMKM], sudah tidak memungkinkan. Pemerintah mengalihkan tugas itu ke instansi lain. Namun Telkom berkomitmen mengadakan pelatihan secara rutin sesuai permintaan pelaku UMKM sehingga UMKM lebih ‘bankkable’.