DENPASAR-fajarbali.com | Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Warmadewa (Unwar) menyelenggarakan Seminar Nasional Legislatif Tahun 2025 yang berlangsung di Auditorium Widya Sabha Uttama Unwar, Sabtu (22/11/2025).
Kegiatan ini menghadirkan sekitar 100 peserta dari berbagai fakultas dan organisasi mahasiswa di lingkungan Unwar.
Dengan mengusung tema “Aktualisasi Kampus Berdampak: Mewujudkan Legislator Muda yang Kritis, Aspiratif dan Solutif terhadap Dinamika Sosial dan Politik Nasional”, seminar ini menjadi wadah edukasi sekaligus ruang dialog bagi mahasiswa untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan dan pemahaman terhadap peran legislatif di lingkungan kampus maupun di tingkat nasional.
Kegiatan menghadirkan Keynote Speaker A.A Gede Ananda Murti, S.I.P., MDCC, turut hadir sebagai narasumber I Putu Hadi Pradnyana, S.IP., M.Si. dan Dea Anugrah dimoderatori oleh A.A. Gede Ananta Wijaya Sahadewa, S.H., M.H. yang memandu jalannya sesi dengan dinamis sehingga suasana seminar tetap hidup dan komunikatif.
Rektor yang diwakili Direktur DKHK Unwar Dr. Agus Darma Yoga Pratama, S.S.,M.Hum., menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Seminar Nasional Legislatif 2025 ini.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi ruang penting bagi mahasiswa untuk tidak hanya belajar di lingkungan akademik, tetapi juga mengembangkan kapasitas sebagai legislator muda yang kritis, aspiratif, dan solutif.
Ia berharap seminar ini mampu melahirkan berbagai pandangan, gagasan, dan pengalaman yang dapat memperkuat karakter kepemimpinan mahasiswa. Ia menekankan bahwa hasil seminar tidak hanya berhenti pada laporan kegiatan, tetapi benar-benar memberi dampak nyata bagi masyarakat, sejalan dengan tagline “Kampus Berdampak”.
Lebih lanjut, ia mendorong agar semakin banyak mahasiswa yang tumbuh menjadi pribadi yang kritis serta mampu menawarkan solusi terhadap berbagai persoalan, khususnya di bidang sosial dan politik nasional. Kegiatan seperti ini, menurutnya, menjadi langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Ketua Yayasan Yayasan Shri Kesari Warmadewa, Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai garda terdepan dalam menyuarakan dan membela hak-hak masyarakat, khususnya kelompok yang terpinggirkan.
Ia menyebutkan ada tiga kata kunci yang harus dimiliki mahasiswa untuk menjawab dinamika sosial dan politik nasional, yaitu kritis, aspiratif, dan solutif.
Pertama, mahasiswa harus kritis, yakni mampu berpikir berdasarkan fakta, data, konsep, dan teori. Di tengah derasnya arus informasi yang tidak jelas sumbernya, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan analisis yang kuat agar tidak mudah terpengaruh opini yang menyesatkan.
Kedua, mahasiswa harus aspiratif, memiliki sensitivitas sosial dan empati terhadap persoalan kemiskinan, perundungan, ketimpangan pendidikan, serta berbagai isu kemanusiaan lainnya.
Aksi aspiratif tidak hanya melalui demonstrasi, tetapi juga tindakan nyata membantu masyarakat. Dan yang ketiga, mahasiswa harus solutif, yaitu mampu memberikan kritik yang disertai tawaran solusi.
Pemikiran solutif diperlukan agar mahasiswa dapat memecahkan masalah tanpa menimbulkan masalah baru.
Ia juga menekankan pentingnya organisasi mahasiswa sebagai laboratorium hidup untuk melatih kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan berinteraksi, yang tidak diperoleh di ruang kelas.
Ia berharap kampus dapat terus melahirkan mahasiswa yang kritis, aspiratif, solutif, dan komunikatif dalam menghadapi isu sosial-politik bangsa.










