https://www.traditionrolex.com/27 Dot Baby Huki Solusi Pendukung Asi, Teruji Klinis Memenuhi Kaidah Orthodontic dan Berikan Si Kecil Rasa Aman dalam Menyusu - FAJAR BALI
 

Dot Baby Huki Solusi Pendukung Asi, Teruji Klinis Memenuhi Kaidah Orthodontic dan Berikan Si Kecil Rasa Aman dalam Menyusu

(Last Updated On: 17/04/2022)

Jakarta-fajarbali.com | Pertumbuhan dan perkembangan kompleks orofacial (sekitar wajah, rahang dan mulut) pada bayi sangat dipengaruhi oleh fase menyusui, yang umumnya dimulai dari bayi baru lahir hingga berusia dua tahun.


Menyusu memungkinkan rahang bayi yang masih dalam proses perkembangan terbentuk menjadi lebih baik. Proses belajar mengisap dan menelan yang merupakan proses utama pada fase menyusui akan menjadi keadaan yang sangat penting. Menyusui secara langsung dapat menstimulasi aktivitas otot-otot sekitar mulut dan lidah yang akan mempengaruhi sistem pencernaan dan pernafasan.

Memberikan ASI secara langsung dari payudara ibu adalah yang terbaik, namun karena alasan kesehatan, bisa jadi ketidakmampuan ibu memberikan air susu dan ibu yang bekerja di luar rumah menyebabkan dibutuhkannya alat bantu untuk memberikan air susu. Penggunaan botol menjadi salah satu pilihan dan solusi untuk masalah tersebut.

Baca Juga :
Sharp Bersedekah 2021 Tuai Respon Positif dari Masyarakat
Bupati Tamba Minta 40% Kuota di Poltek KP Prioritas Bagi Putra-Putri Keluarga Kurang Mampu

drg. Eriska Riyanti, Sp. KGA (K), Dokter Gigi Anak dari Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Padjadjaran mengungkapkan bahwa mekanisme mengisap bayi yang menyusu langsung dari ibu dan bayi yang menggunakan botol susu berbeda.

“Si Kecil yang minum susu menggunakan alat bantu sering kali terjadi risiko seperti tersedak, kembung hingga terjadinya maloklusi (gangguan pertumbuhan gigi dan rahang yang terjadi pada anak), hal ini karena bentuk dot yang tidak tepat, posisi bayi menyusu, kesiapan bayi menerima aliran susu, dan intensitas mengisap dot. Ada temuan fakta bahwa anak yang tidak mendapat ASI atau tidak menyusu langsung dari ibunya cenderung mengalami tingkat keparahan maloklusi lebih tinggi dibandingkan anak yang mendapat ASI atau menyusu langsung,[1]” tambah drg. Eriska.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran (UNPAD) pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa risiko atau masalah yang kerap timbul dari penggunaan dot, baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat dicegah dengan dot yang dikembangkan sesuai prinsip fisiologis yang mendukung ritmik isap yaitu dot orthodontic.

“Dot yang didesain secara fisiologis akan memfasilitasi pergerakan lidah ke depan dan ke atas pada daerah permukaan datar dot. Aliran air susu tidak akan otomatis mengalir ke tenggorokan, bila tidak terjadi gerakan mengisap karena adanya aktivitas otot-otot lidah, pipi, dan bibir. Mekanisme tersebut tidak menimbulkan si Kecil tersedak. Dot yang didesain secara fisiologis memperlihatkan adaptasi yang baik terhadap organ-organ dan mekanisme fisiologi mengisap,” ungkap drg. Eriska yang juga sebagai Ketua Peneliti.

Baby HUKI, produk yang telah menemani ibu dan si Kecil selama lebih dari 30 tahun menghadirkan dot orthodontic sebagai salah satu solusi pendukung ASI. Dot Orthodontic Baby HUKI adalah satu-satunya dot yang memiliki hak paten merk orthodontic di Indonesia dan sudah bersertifikasi halal, sehingga si kecil dapat minum susu dengan nyaman dan tidak mudah tersedak.

“Dot Baby HUKI dihadirkan sebagai salah satu bentuk komitmen Baby HUKI sebagai sahabat bunda, dimana Baby HUKI mengerti kebaikan dan manfaat pemberian ASI namun memahami kendala-kendala yang mungkin terjadi dalam pemberian ASI secara langsung.  Dot Baby HUKI mendukung ritmik isap dan lebih baik dari standar dot. Cara kerja dot Baby HUKI menyerupai puting payudara ibu yang membuat si Kecil nyaman saat menggunakannya dan juga dapat membantu pertumbuhan gigi dan gusi si Kecil,” ujar Franciska Puspa Julia, Business Unit Director Baby HUKI.

Puting buatan atau dot umumnya lebih kaku dan kurang fleksibel dibandingkan dengan puting payudara ibu, sehingga sulit untuk membuat tekanan terhadap atap rongga mulut. Volume dari aliran susu ditentukan terutama oleh tekstur dari dot, ukuran, dan jumlah lubang pada ujung dot. Selain itu susu akan mengalir secara terus menerus dan bayi akan kurang memiliki kontrol aliran susu, yang seringkali membuat si Kecil tersedak.

“Dot Orthodontic Baby HUKI tidak membuat si Kecil tersedak, kembung, apa lagi sampai merusak struktur gigi si Kecil. Dengan bentuk pipih dan posisi lubang di tengah permukaan membuat aliran susu tidak menembak langsung ke tenggorokan, dan air tidak keluar saat tidak dihisap, sehingga si Kecil bebas dari tersedak, anti kolik dan tidak bingung puting saat menyusu. Dot Orthodontic Baby HUKI didesain sesuai dengan bentuk mulut si Kecil sehingga dapat menunjang dan merangsang pertumbuhan rahang dan gusi si kecil agar gigi tumbuh dengan sempurna,” papar Risa Trisanti, Marketing Manager Baby HUKI.

Di kesempatan yang sama, Citra Kirana, selebriti yang juga sosok ibu muda dengan satu orang anak berusia 9 bulan bercerita bahwa sebagai ibu yang juga memiliki kesibukan di luar rumah, dirinya selalu khawatir jika meninggalkan si Kecil terlalu lama karena tidak bisa menyusui langsung, karena takut si Kecil tidak nyaman minum susu dengan menggunakan botol.

“Namun setelah menggunakan Dot Orthodontic Baby HUKI saya lebih tenang karena si Kecil dapat minum susu dengan nyaman. Dan ketika kembali di rumah, si Kecil tetap mau menyusu karena cara kerjanya mirip dengan menyusu langsung, jadi tidak bingung puting. Kini saya lebih tenang dan tidak khawatir karena Dot Orthodontic Baby HUKI selain halal juga solusi pendukung ASI bagi wanita pekerja seperti saya, bagaimanapun seorang ibu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Bagi saya, ASI itu yang terbaik bagaimanapun cara pemberian dan perjuangannya,” ujar Citra Kirana.

Agar proses minum susu lebih menyenangkan, kini botol Baby HUKI lebih bervariasi dan edukatif, seperti botol seri dongeng, seri hewan pintar, botol Sponge Bob dan seri abjad, jadi si Kecil bisa minum susu sambil mendengarkan dongeng dan bisa menjadi sarana edukasi pembelajaran awal di masa emas memori si Kecil. Hal ini juga bisa memperkuat ikatan orang tua dan si Kecil. (rls)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Persiapkan Smarphone 5G Andal untuk Menyongsong Era 5G di Indonesia

Sab Mei 29 , 2021
Dibaca: 16 (Last Updated On: 17/04/2022)JAKARTA-fajarbali.com | Seiring berkembangnya teknologi, saat ini sejumlah negara telah mengadopsi teknologi jaringan 5G sebagai penunjang ekonomi digital di masa depan. Meski saat ini Indonesia masih menggunakan teknologi 4G, langkah persiapan jaringan 5G terus dilakukan oleh para pemangku kepentingan, termasuk OPPO.  Save as PDF

Berita Lainnya