https://www.traditionrolex.com/27 Dosen Undhira Kembangkan Paket Wisata Desa Blimbingsari, Jembrana - FAJAR BALI
 

Dosen Undhira Kembangkan Paket Wisata Desa Blimbingsari, Jembrana

(Last Updated On: 26/08/2023)

NEGARA – fajarbali.com | Tiga dosen Universitas Dhyana Pura (Undhira), yakni Ni Putu Dyah Krismawintari, I Gusti Bagus Rai Utama, dan Gerson Feoh melaksanakan pengabdian pengembangan paket Wisata Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

Dalam hal pengembangan desa wisata di tengah dan pasca pandemi Covid-19, dapat dikatakan bahwa Blimbingsari masih ada pada tahap persiapan adaptasi kebiasaan baru.

Desa Wisata Blimbingsari telah menerapkan Komponen CHSE (Somewhere to Stay). Pengetahuan, keterampilan, serta sarana CHSE para pengelola homestay di Desa Wisata Blimbingsari sudah meningkat, terbukti dengan sudah adanya dan terlatihnya.

Pengelola homestay terkait daftar periksa produk, layanan, dan pengelolaan homestay, yang sebagian besar sudah mereka dapat penuhi, serta sudah terpenuhinya unsur-unsur prosedur pelayanan dan protokol kesehatan di masing-masing homestay.

Demikian juga dalam hal pemasaran, saat ini homestay di Blimbingsari sudah memiliki digital presence, melalui Google Maps dan listing di laman web traveloka, dan lainnya. Desa wisata Blimbingsari dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang disebut Komite Pariwisata.

Dalam kegiatannya, Desa wisata ini menyediakan Homestay dengan pemberdayaan rumah penduduk dan menyediakan Paket Menginap dan Paket Kegiatan Wisata di Desa Blimbingsari.

Meskipun masih belum semua unsur stakeholders dalam pengelolaan desa wisata Blimbingsari dapat menangkap visi pimpinan desa terkait pengembangan pariwisata di desanya, namun memasuki tahun ketiga keberadaan desa wisata, sudah semakin banyak stakeholder’s yang ikut terlibat dalam mengeksplorasi, merancang, mengembangkan, dan mempromosikan Desa Wisata Blimbingsari.

Tidak hanya itu, unsur pentahelix pendukung pengembangan pariwisata pun semakin berkembang, dengan semakin banyaknya pihak CSR, perguruan tinggi, LSM, tour operator, pemerintah, dan pihak terkait lainnya yang tertarik untuk membantu Desa Wisata Blimbingsari agar semakin berkembang.

Sampai saat ini sudah ada beberapa paket wisata yang ditawarkan dengan ragam kegiatan khas Desa Blimbingsari namun promosi belum dilakukan secara optimal.

Desa Blimbingsari  berpenduduk mayoritas beragama Kristen Protestan di tengah-tengah masyarakat Bali yang sebagian besar menganut agama Hindu. Warga desa yang merupakan orang-orang Bali asli ini walau telah berpindah agama namun tidak meninggalkan kebudayaan asli mereka.

Keunikan desa ini dapat dilihat dari arsitektur gereja yang jika dilihat dari depan tampak seperti sebuah pura. Tata ruang dalam membangun desa pun masih memegang kebudayaan Bali yang kuat.

Desa ini menjadi sebuah desa wisata yang sejak 16 Desember 2011 ditetapkan sebagai desa wisata oleh Gubernur Bali dan diresmikan oleh Bupati Jembrana pada tanggal 25 Desember 2011 tentu saja tidak terjadi dengan begitu saja.

Sebuah perjalanan yang sangat panjang telah dilalui oleh Desa Blimbingsari sehingga menjadi desa yang makmur.   

Sepuluh tahun dalam perkembangannya menjadi Desa Wisata, telah banyak terjadi pengembangan paket wisata, pengembangan jasa kuliner, produk olahan pangan, dan produk agribisnis yang lainnya, namun tingkat kunjungan wisatawan dan tingkat hunian homestay yang telah tersedia masih rendah.

Tim Pelaksanaan PKM telah melaksanakan pelatihan untuk memecahkan permasalahan Mitra dalam 3 Bidang: Bidang 1: Manajemen, dan Pemasaran, Bidang 2: Pariwisata, dan Bidang 3: Informatika. Setelah pelatihan, uraian pemecahan masalah dalam dijelaskan sebagai berikut:

(1) Melakukan pendampingan dan pelatihan kepada POKDARWIS. Kegiatan ini dilakukan oleh Putu Dyah Krismawintari, SE., MM.  sebagai dosen Manajemen. (2) Pelatihan manajemen organisasi desa wisata yang dilakukan oleh anggota Dr. I Gusti Bagus Rai Utama dengan kepakaran Manajemen Kepariwisataan. (3) Melatih dan Merancang konten Pemasaran pariwisata yang dilakukan oleh Dr. I Gusti Bagus Rai Utama dengan kepakaran Manajemen Pemasaran Pariwisata. (4) Melatih dan Merancang Paket Tour Desa Wisata Catur, dan menyelenggarakan pelatihan pemasaran digital oleh Gerson Feoh, S.Kom., MT. dengan  kepakaran Teknologi Informatika.

Tim PKM telah berhasil menginisiasi untuk membuat paket wisata yang memanfaatkan potensni lokal berupa kekayaan alam, pengetathuan, dan sumberdaya manusia lokal Desa Wisata Blimbingsari yang tergabung dalam kelompok Pokdarwis/Komite Desa Wisata.

Bentuk terintegrasinya seluruh komponen potensi desa dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) POKDARWIS telah mampu membuat Peta wisata dalam bentuk narasi dan paket edukasi yang sudah terintegrasikan dan wilayah serta produk mana saja yang sudah layak untuk di masukan kedalam potensi wisata.

Produk yang dimanfaatkan adalah produk printing berbahan warna organic, produk madu hutan, dan produk kue kering berbahan lokal. (2) Warga Desa telah membuat kesepakatan bersama mengenai harga dan produk yang bisa dikaitkan antara satu wisata dengan wisata lainnya.

Saat ini kesepakatan pembagian dan distribusi tamu group yang bermalam di Desa Wisata Blimbingsari. (3) Pokdarwis telah mampu membuat Rebranding ulang sesuai kebutuhan wisata sekarang seperti pintu masuk ke desa wisata, tersedia spot photo yang menarik dan pembuatan paket wisata untuk desa Blimbingsari.

Rebranding yang telah dibangun adalah Desa Wisata Blimbingsari Adalah The Promised Land.

Pada saat yang bersamaan, Desa Wisata Blimbingsari menerima tamu Group Pendeta Gereja Kristen Sumba yang berjumlah 140 orang.

Sebelum para tamu meninggalkan Desa Wisata, mereka diminta untuk memberikan feedback untuk pengembangan paket Wisata Desa Blimbingsari. Feedback ini diisi oleh 90 Responden.

Sebagian besar unsur yang dinilai masuk dalam kategori sangat baik, misalnya Kendaraan Menuju Desa Wisata Blimbingsari, Pelayanan informasi kepada Pengunjung/wisatawan, Ketersediaan informasi tentang Desa Wisata Blimbingsari, Ketersediaan Tempat Menginap/Homestay, Ketersediaan Makanan dan Minuman, Ketersediaan Produk UMKM Desa Wisata Blimbingsari, Ketersediaan Produk Pertanian/Peternakan Desa Wisata Blimbingsari, Keunikan Budaya Desa Wisata Blimbingsari, Keindahan Alam Desa Wisata Blimbingsari, Sejarah Desa Wisata Blimbingsari, Cerita Teman-teman tentang Desa Wisata Blimbingsari, Posting/ hastage tentang Desa Wisata Blimbingsari di Medsos: FB, TikTok, Instagram, X/Twitter.

Dari Feedback yang telah diberikan, terdapat 2 indikator yang menjadi poin lemah dari Desa Wisata Blimbingsari, yakni Jarak Desa wisata dari Pusat Kota Denpasar yang harus ditempuh cukup lama sekitar 3 jam karena jaraknya memang cukup jauh yakni sekitar 120 km.

Permasalahan ini telah diatasi dengan membuat paket Wisata menginap di Desa, dan merangkai dengan melalui rute yang melewati daya tarik wisata yang ada disepanjang rute Denpasar-Gilimanuk, atau Denpasar-Singaraja-Gilimanuk. Paket wisata ini dirancang untuk menambah nilai perjalanan, dan menambah pengalaman wisata yang lebih menarik. (REL)

 Save as PDF

Next Post

30 Persen Dana Desa Sambangan untuk Program Kesehatan

Sab Agu 26 , 2023
Dibaca: 516 (Last Updated On: 26/08/2023) Foto: “Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus” Jumat (25/8/2023), bertempat di Desa Sambangan, Sukasada, Buleleng.   SINGARAJA – fajarbali.com | Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, menjadi salah satu desa yang sukses mengendalikan prevalensi stunting. Salah satu strategi pemerintah desa […]
c12b1b8b-0d47-4de8-b934-039525f9d50e

Berita Lainnya