Distanpangan Bali Siap Bantu Genjot Kepesertaan AUPT dari Jasindo

IMG-20250413-WA0001
Representative Manager Asuransi Jasindo Kantor Cabang Denpasar, Erwin Aries Sasongko, menjelaskan produk-produk unggulan Jasindo kepada awak media di Denpasar, Sabtu (12/4/2025).

DENPASAR-fajarbali.com | Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada sektor kerugian, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memperkuat komitmennya dalam mendukung penguatan sektor-sektor strategis di Provinsi Bali.

Kini Asuransi Jasindo menggenjot sektor pertanian yang masih menjadi bagian penting perekonomian Bali.

Per tahun 2024, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Bali tercatat telah menjangkau lebih dari 13 ribu hektare lebih dan Jasindo telah membayarkan klaim sebesar Rp688,7 juta.

“Kami memiliki produk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang mampu membantu para petani mengatasi risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem atau serangan hama. Program ini telah terbukti mendorong produktivitas pertanian dan memberikan rasa aman bagi petani,” kata Representative Manager Asuransi Jasindo Kantor Cabang Denpasar, Erwin Aries Sasongko, di Denpasar, Sabtu (12/4/2025).

Dari luas lahan usaha tani itu, dikelola oleh 35.6667 petani. Namun jumlah tersebut baru menjangkau petani di tiga Kabupaten/Kota. Yakni, Badung 12 ribu hektare, Tabanan 4 ribu hektar dan Denpasar 1,7 ribu hektare.

Pihaknya juga menyampaikan keseriusannya untuk terus mendukung ekonomi daerah melalui keberadaan kantor cabang di Denpasar yang aktif menjalin sinergi dengan pelaku usaha dan pemangku kepentingan lokal.

Lebih lanjut, Erwin mengatakan Jasindo semakin memperluas perannya di Bali dalam berbagai sektor, terutama pariwisata, perhotelan dan restoran, serta pertanian. 

"Bali memiliki potensi ekonomi yang besar dan perlu mendapat perlindungan yang tepat dari sisi manajemen risiko. Jadi kami cover potensi kerugiannya yang disesuaikan dengan karakteristik daerah," kata Erwin.

“Sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia, Bali menerima lebih dari 6,3 juta wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2024. Ini membuka peluang besar bagi kami untuk menawarkan produk asuransi,” imbuhnya. 

BACA JUGA:  Pembangunan Peninjoan Panorama Gunung Batur Jadi Super Prioritas

Pada kesempatan yang sama Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, menegaskan bahwa langkah Jasindo di Bali adalah bagian dari strategi besar untuk memperluas jangkauan perlindungan asuransi di sektor-sektor kunci nasional.

“Bali merupakan etalase Indonesia di mata dunia, dan sektor-sektor strategis di dalamnya seperti pariwisata dan pertanian harus mendapat proteksi maksimal,” tegas Brellian.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali I Wayan Sunada mengakui bahwa kesadaran petani mengasuransikan padinya masih rendah. 

Namun ia memastikan Distanpangan Bali telah menyosialisasikan AUPT dari Jasindo sejak lama, dan akan terus dilanjutkan hingga jumlah kepesertaannya meningkat bahkan 100 persen. 

"Setiap ke lapangan kami terus imbau petani agar ikut AUPT untuk mencover risiko gagal panen. Niat baik Jasindo ini tentu sangat membantu kita," jelasnya.

Scroll to Top