Disperindag Revisi Target Retribusi Akibat PAD Anjlok

Loading

TABANAN - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Akibat belum berakhirnya pandemic covid-19, menyebabkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar anjlok. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tabanan merasionalisasi target PAD dari Rp 6 miliar menjadi Rp 3 miliar lebih. 

 

 

Ditambah lagi dengan adanya pembangunan short cut di Candikuning, membuat Pasar Candikuning mati suri. Bahkan, adanya pembatasan jam operasional pasar karena pandemi tidak dilakukan pemungutan retribusi selama 1 bulan, akibatnya PAD setelah direvisi pun terancam tidak bisa terealisasi.

 

Selain itu Pasar Baturiti pasca direvitalisasi belum bisa dipungut retribusi karena belum dihibahkan dari APBN. Namun Dinas Perdagangan dan Perindustrian tetap optimis berusaha memenuhi target meski sudah dilakukan revisi anggaran. 

 

Kabid Perdagangan Ni Wayan Primayani seijin Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tabanan I Gusti Nyoman Arya Wardana menjelaskan revisi anggaran dari Rp 6 miliar menjadi Rp 3 miliar ini surat resmi belum turun. Hanya saja sudah sempat dirapatkan. "Penurunanya menjadi Rp 3 miliar lebih," ungkapnya. 

 

Penurunan target PAD melihat dari pendapatan retribusi pasar karena pandemi menurun drastis. Terlebih sebelumnya selama 1 bulan sempat tidak memungut retribusi pasca pemindahan pedagang untuk menerapkan sosial distancing. "Sempat kita tidak memungut 1 bulan, mulai pungut retribusi kembali tanggal 22 Mei," imbuhnya. 

 

Lanjutnya Primayani mengakui, penurunan target PAD tahun 2020 ini lebih kecil dari target PAD di tahun 2019 sejumlah Rp 4,6 miliar. "Meskipun sekarang di tengah pandemi kita harus optimis dan berusaha capai target pasca di revisi," tegasnya. 

 

Dia menambahkan target retribusi pasar tersebut diambil dari 12 pasar umum termasuk pasar yang ada di Terminal Pesiapan dan pasar di Terminal Tuakilang. Di pasar Pesiapan rata-rata retribusi yang didapat sejumlah Rp 1 juta per hari, sedangkan di Pasar Tuakilang hanya Rp 130-150 ribu. 

BACA JUGA:  Covid Melandai, Bupati Tabanan Ucap Syukur di Pura Luhur Batukau

 

Pendapatan di Pasar Tuakilang yang didapat sedikit lantaran pedagang menyusut. Sebelumnya pedagang yang dipindah dari Lapangan Alit Saputra ke Pasar Tuakilang khusus pedagang bermobil berjumlah 24 pedagang, pedagang pelataran berjumlah 80 orang. "Kini karena sepi pembeli pedagang yang bermobil hanya berjualan 4-5 mobil dan pedagang pelantaran tidak lebih dari 30 pedagang," tandasnya. 

 

Adapun biaya retribusi ini per pedagang yang berjualan di toko dikenakan Rp 4.000 per hari, pedagang yang berjualan di los dikenakan Rp 3.000 per hari, sedangkan untuk pedagang yang berjualan di pedasaran dikenakan biaya Rp 2.000 per hari. Tarif tersebut sudah ditetapkan dengan Perbup dan akan dipungut apabila pedagang berjualan tiap harinya. (kdp).

Scroll to Top