Dipaksa Menjadi Ketua KPPS, Tensi Enteg Naik Drastis

Loading

GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pemilu 17 April lalu, memiliki cerita tersendiri. Pemilu kali inipun meninggalkan persoalan bagi anggota KPPS, petugas pemungutan suara di tiap TPS. Salah satu Ketua KPPS yang juga pensiunan guru SMAN 1 Payangan, I Wayan Enteg (62)  mengalami tensi naik drastis usai perhitungan suara di TPS 2, Desa Buahan Kaja, Payangan Gianyar.

 Disebutkan sejak dipilih sebagai Ketua KPPS, dirinya mulai mengalami beban pikiran. Sebelumnya, Wayan Enteg sendiri menolak menjadi anggota KPPS. Namun karena terus didesak, dan membutuhkan orang yang baru, akhirnya luluh juga.

“Sebenarnya saya ingin istirahat dari urusan begini (Pemilu). Terlebih informasinya menjadi KPPS tugasnya  lebih berat dari Pemilu sebelumnnya,” jelas ujarnya. Ditambahkannya, ketika bersedia menjadi anggopta KPPS, dirinya ditunjuk menjadi Ketua KPPS, karena dianggap paling senior dan bias memahami proses pemungutan suara.

Pada hari pencoblosan, mulailah Nampak kerumitan pengisian formulir di TPS, sehingga dirinya bersama anggota KPPS lainnya bekerja 24 jam agar pekerjaannya tuntas. Disebutkannya, timnya bekerja jam 06.00 wita sampai 06.00 wita esok harinya. Saat itu kondisi tubuh dirasa tidak enak, dikira tensinya naik. Dia sempat pulang tidur sebentar untuk memulihkan kondisi, sambil mrngecek tensi dengan alat ukur yang fimiliki.

“Benar saja tensi saya naik menjadi 145,” tuturnya. Sehingga kedepannya, petuigas KPPS diharapkan merekrut petugas yang muda-muda dan memiliki kemampuan fisik yang bagus.

Setelah kotak suara terkumpul di kecamatan, dirinya sudah merasa tenang. Namun, menjelang perhitungan suara di kecamatan tensi naik lagi. Sehari  menjelang perhitungan suara di kecamatan, tugas sebagai KPPS menjadi beban pikiran lagi. Bahkan, setelah diukur tensinya naik menjadi 214/16. “Karena tensi terlalu tinggi, saya harus memeriksakan diri ke dokter. Tugas mengawal hasil di TPS di kecamatan jadi beban pikiran. Takut terjadi banyak kesalahan,” jelasnya lagi.

BACA JUGA:  Hari Libur, Pj. Bupati Rochineng Ajak OPD Tinjau Proyek

Ketakutannya beralasan, mengingat tugasnya sebagai KPPS berimplikasi politik dan hokum termasuk gangguan kesehatan. “Pekerjaan seperti ini menguras tenaga dan pikiran, konsentrasi penuh dan dikejar waktu,” ungkapnya. Dijelaskannya, dirinya pernah memiliki riwayat stroke ringan tahun 2002 lalu, sehingga kondisinya belum normal.

“Tubuh saya belum seimbang, kaki kanan saya belum normal,” jelas Enteg. Sehingga dirinya harus rutin meminum obat penstabil tensi. Disebutkan, tensinya berkisar 140-150, namun saat Pemilu tensi mencapai 214 dan dirinya disarankan untuk istirahat oleh petugas medis.(sar)

Scroll to Top