Diikuti 13 Negara, The 13th Bali International Choir Festival 2024 Jadi Wadah Mempererat Hubungan Antarnegara Melalui Seni dan Budaya

(Last Updated On: )
The 13th Bali International Choir Festival 2024 di Balai Budaya ‘Giri Nata Mandala’, Kabupaten Badung. (Foto: Tha)

 

MANGUPURA-fajarbali.com | Bali International Choir Festival (BICF) kembali hadir untuk ke-13 kalinya dengan lebih semarak dan meriah. Acara bergengsi ini berlangsung dari 21-27 Juli 2024, menghadirkan ribuan penyanyi solo dan paduan suara dari berbagai belahan dunia untuk berkumpul dan merayakan keindahan musik di pulau Dewata.

Sejak pertama kali diadakan, Bali International Choir Festival (BICF) telah berkembang menjadi salah satu acara paduan suara paling dinantikan di dunia. Festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah edukasi dan pertukaran budaya bagi para peserta. Pada tahun ini, gelaran BICF dilaksanakan dibeberapa lokasi seperti Balai Budaya ‘Giri Nata Mandala’ PUSPEM Badung, Dharma Negara Alaya ‘Creative Hub’ Kota Denpasar, dan Discovery Mall Kuta.

President of Bandung Choral Society sekaligus Artistic Director of Bali International Choir Festival, Tommyanto Kandisaputra mengatakan, The 13th BICF 2024 diikuti oleh 13 negara dan 20 provinsi di Indonesia. Disebutkan bahwa gelaran ini tidak hanya menjadi panggung untuk menampilkan keindahan nyanyian, tetapi juga sebagai medium untuk mempererat hubungan antarnegara melalui seni dan budaya.

“Festival ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri pariwisata dan ekonomi lokal Bali, serta memperkaya kehidupan sosial dan budaya masyarakat,” ungkapnya saat press conference The 13th Bali International Choir Festival 2024 bertempat di Balai Budaya ‘Giri Nata Mandala’ Kabupaten Badung, Selasa (23/7) sore.

Tommyanto menjelaskan, di tengah semakin banyak festival dan kompetisi paduan suara saat ini di Indonesia dan dunia, pihaknya dengan bangga mempersembahkan BICF. Festival paduan suara ini semakin ditunggu penyelenggaraannya, bukan saja oleh paduan suara di Indonesia, tapi juga paduan suara internasional. Kualitas penyelenggaraan, juri-juri yang memberikan evaluasi, acara persahabatan dan kolaborasi di pinggir pantai dan di berbagai tempat di pulau Bali memberikan kesempatan unik bagi setiap peserta pada Festival ini.

“Ditambah lagi pesona keindahan pulau Bali dan lingkungan keseharian masyarakat Bali yang diwarnai tradisi ritual yang tulus, menjadikan Festival ini sangat unik dan tidak dapat dibandingkan dengan Festival lainnya,” ujarnya di hadapan awak media.

Press conference The 13th Bali International Choir Festival 2024 bertempat di Balai Budaya ‘Giri Nata Mandala’, Kabupaten Badung. (Foto: Tha)

 

Tommyanto menambahkan, BICF bukan hanya fokus pada kompetisi, dan mementingkan persaingan satu dan lainnya, tetapi juga melaksanakan konser persahabatan, kerja sama dan menemukan atmosphere yang menyenangkan dan pengalaman yang tidak terlupakan. Pada sisi lain yaitu aspek edukasi paduan suara, panitia menyediakan seminar, workshop, feedback untuk paduan suara dari para juri dan klinik paduan suara untuk meningkatkan kualitas penampilan paduan suara.

“Paduan suara dapat menjalin persahabatan dan membangun hubungan baik antar paduan suara di Indonesia dan dunia. Berbagai aktivitas selama festival memberikan inspirasi dan motivasi untuk melakukan aktivitas paduan suara lebih dalam dan penuh kecintaan. Kami ucapkan selamat datang kepada semua peserta paduan suara BICF 2024. Kami menyambut peserta dengan tangan terbuka dan suka cita. Semoga peserta merasakan pengalaman menyanyi yang hebat di Bali, sekaligus mengukir kenangan yang tidak terlupakan,” pungkasnya.

Tahun ini, BICF dihadiri 13 negara partisipan seperti Amerika Serikat, New Zealand, China, Korea Selatan, Sri Lanka, Slovenia, Afrika Selatan, Malaysia, Philippines, Vietnam, Thailand, Singapore, dan peserta yang datang dari 20 provinsi Indonesia diantaranya Bali, Banten, D.I Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Papua Barat, Papua Tengah, NTT, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Adapun dewan juri BICF diantaranya Tommyanto Kandisaputra (Indonesia), Susanna Saw (Malaysia), Hyowon Woo (Korea Selatan), Dr. Gene Peterson (USA), Heny Janawati (Indonesia), Ambrož Čopi (Slovenia), Heechurl Kim (Korea Selaran), Dr. Joseph Bolin (USA), Dr. Michael Barrett-Berg (Afrika Selatan), Dr. Darius Lim (Singapore), Andreas Sugeng (Indonesia), Jonathan Velasco (Philippines), Saunder Choi (Philippines), Kittiporn Tantrarungroj (Thailand), Dr. T.J Harper (USA), Dr. Ethan Sperry (USA), Joy T. Nilo (Philippines), dan Dr. Michelle Jensen (USA).

Dalam pelaksanaannya, BICF 2024 ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemprov Bali, BNNP Bali, Pemkab Badung, Komjen Pol (P) Prof. Dr. Petrus R. Golose, Lenny Hartono Jewelry & Lifestyle, serta Official media partner oleh OZRadio Bali. (M-001)

Next Post

Bupati Giri Prasta Sampaikan Rancangan Perubahan KUA-PPAS APBD 2024

Rab Jul 24 , 2024
Pendapatan daerah dirancang Rp 11 triliun lebih
Rapat Paripurna DPRD (6)

Berita Lainnya