Perbekel Duda Timur, Gede Pawana, mengatakaan, kebakaran bale piasan ini terjadi sekitar pukul 08.30 wita, dimana saat itu warga sudah mulai melakukan aktivitas. Namun, saat api mulai membesar warga yang melihat langsung meminta bantuan untuk dilakukan pemadaman. Pawana menyampaikan, sebelum terjadinya kebakaran menurut sejumlah warga sempat ada yang melakukan persembahyangan sehingga diduga api berasal dari sisa dupa yang ditinggalkan. “Kemungkinanya usai sembahyang pmedek langsung kembali ke tempt tinggal, tidak mematikn dupanya terlebih dahulu,” ujar Pawana.
Sedangkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kaarangasem, I Nyoman Tari, mengatakan, yang terbakar hanya bale piasan saja dan api tidak merembet ke bangunan lainya. Dikatakanya, pemadaman api pertama kali dilakukan oleh warga kemudian Damkar sendiri datang setelah api membesar. “Sebanyak 18 petugas kita kerahkan, dengan 4 unit armada yang berisi lima ribu liter air,” ujar Tari.
Nyoman Tari juga menyebutkan, kerugian akibat terbakarnya bale piasan ini ditaksir mencapai Rp 35 juta karena mengalami rusak parah. Kerugian itu, katanya lagi, belum termasuk biaya upacara yang lazim dilakukan setelah terjadinya kebakaran. “Itu belum termasuk untuk upacaranya, apalagi dalam musim kemarau kami himbau masyarakat tetap waspada dengan jangan membakar sampah didekat yang mudah terbakar,” ucapnya. (bud).