WhatsApp Image 2024-11-28 at 15.24.01_3950daed

Dibalik Kesuksesan Pilkada Serentak, Tiga KPPS Cedera dan Satu Orang Linmas Meninggal

Anggota linmas semasih hidupnya yang berjaga saat di TPS yang meninggal dunia diduga karena kecapean

BULELENG-fajarbali.com | Dibalik kesuksesan pelaksanaan Pilkada Serentak 27 November 2024 pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Bali serta Bupati dan Wakil Bupati Buleleng  namun membawa duka yang terjadi di Kabupaten Buleleng. Tiga orang anggota KPPS yang bertugas mengalami cedera dan satu orang linmas yang melakukan penjagaan pengamanan saat pencoblosan meninggal dunia.

Ketiga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami cedera yakni pertama I Gede Agus Febrianayoga (34) yang merupakan anggota KPPS di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar mengalami luka berat bagian bahunya karena mengalami kecelakaan saat pembuatan Tempat Pemunguran Suara (TPS).

KemudianKomang Wana Sari (29) yang merupakan anggota KPPS yang ada di Desa Sumebkemapok, Kecamatan Gerokgakmengalami pingsan saat melakukan pungut hitung di TPS tempat dirinya bertugas. Sari mengalami pingsan lantaran diduga penyakit asam lambung yang dideritanya kambuh.

Anggota KPPS yang ketiga yakni Luh Merry Sudaryani (34) yang merupakan anggota KPPS yang ada di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan mengalami pendarahan yang mengakibatkan korban mengalami keguguran atas kehamilannya yang berusia tiga bulan.

Bukan hanya itu, satu orang Linmas yang melakukan pengamanan di TPS yang ada di Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng mengalami meninggal dunia saat menjalankan tugas di TPS. Linmas yang diketahui Bernama Muhammad Arif (65) dinyatakan meninggal dunia lantaran merasa kecapean.

Menurut Anggota KPU Buleleng divisi sosialisasi, Pendidikan pemilih, partisifasi Masyarakat dan SDM Putu Arya Suarnata membenarkan dengan adanya kejadian tiga anggota KPPS yang mengalami musibah dan satu linmas yang melakukan penjagaan pengamanan jalannya pungut hitung di TPS meninggal dunia.”Dimana dua hari yang lalu menurut keterangan keluarga korban menjelang pelaksanaan pencoblosan korban sempat sakit perut karena merasa sakit mah dan sempat membeli obat mah meminta uang kepada anaknya untuk membeli obat mah,”kata Arya saat dikonfirmasi, Kamis (28/11/2024).

Korban meninggal dunia diduga lantaran kecapeaan lantaran sakit lambung yang dideritanya.”Yang bersangkutan menurut keluarganya kemungkinan yang bersangkutan meninggal dunia akibat kecapeaan lantaran sakit lambung yang dideritanya,”jelasnya.

Lebih jauh kata Arya, korban Merry mengalami pendarahan yang mengakibat keguguran lanataran kecapeaan sedangkan KPPS Sari mengalami pingsan lantaran sakit asam lambung yang dideritanya kambuh sedangkan Agus mengalami kecelakaan saat melakukan pembuatan TPS sehari menjelang pencoblosan.”Kalau Merry mengalami pendaraan lantaran kelelahan dan Sari mengalami pingsan lantaran sakit asam lambung dan yang terakhir Agus mengalami kecelakaan saat pembuatan TPS,”lanjutnya.

Lebih jauh, tutur Arya semua KPPS yang sudah mendapatkan tanggungan di BPJS ketenagakerjaan sedangkan Linmas tidak mendapatkan tanggungan di BPJS sehingga yang bersangkutan sudah diberikan santunan dari KPU Provinsi.”Kalau masalah santunan ketiga KPPS yang mengalami musibah sudah ditanggung oleh BPJS ketenaga kerjaan sedangkan untuk Linmas belum masuk namun yang bersangkutan sudah diberikan santunan dari KPU Provinsi Bali namun masalah jumlah kami tidak mengetahuinya,”tutup Arya. @gus

Scroll to Top