https://www.traditionrolex.com/27 Di Areal Pura, Pantang Bersuara dan Memakai Perhiasan Emas - FAJAR BALI
 

Di Areal Pura, Pantang Bersuara dan Memakai Perhiasan Emas

(Last Updated On: 30/07/2021)

Gianyar- fajarbali.com | Pura Dalem Pingit Desa Adat Pilan memiliki keunikan. Tidak hanya bentuk palinggih yang unik, namun pantangan masuk di pura ini juga tak bisa dilanggar. Masuk ke dalam pura tidak boleh bersuara dan tidak boleh memakai perhiasan emas.


Pura Dalem Pingit ini berada di areal Kebun Raya Gianyar(KRG), Banjar Pilan, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar, sesungguhnya mengunakan lahan Setra Desa Adat Pilan. Di dalam hutan  yang luasnya 9,7 ha tersebut sesungguhnya merupakan setra, sekaligus areal Pura Dalem Pingit Desa Adat Pilan. Di ujung timur laut hutan merupakan setra, Desa Adat Pilan. Di ujung tenggara agak ke dalam ada sebuah palinggih bentuknya unik. Itulah Pura Dalem Pingit, Desa Adat Pilan. 

Di areal utama mandala hanya hanya ada satu palinggih. Plinggih bertiang empat memanjang ke selatan, dengan bale-bale. Tidak ada pondasi. Tiang hanya beralas sendi batu, yang langsung menempel di tanah, beratap ijuk.

Baca Juga :
Gandeng Mahasiswa, Personil Polsek Negara Serahkan Bansos
Hanya Memberikan Pelayan Administrasi Penting

Pada Utama mandala hanya dibatasi dengan jejeran tanaman semak, seperti andong dan tanaman lain yang ditancapkan batangnya bisa tumbuh. Di hulu utama mandala terdapat empat pohon besar. Dua di timur dan dua di barat. Batas utama dan madya mandala juga dibatasi dua pohon besar satu di barat dan satu di sebelah timur.

Jero Kabayan Dani, mengatakan,  Pura Dalem Pingit, memang memiliki keunikan dan berbagai pantangan masuk di pura ini. Di Pura ini pantang ada keramaian. Jika masuk pura tidak boleh bersuara. Selain itu, tidak boleh mengunakan perhiasan emas. Bahkan, jika melakukan rehab palinggih di Pura Dalem Pingit, tidak boleh lebih dari satu hari.

“Mulai membuat palinggih sampai upacara harus selesai satu hari,” ungkapnya, beberapa waktu lalu di Pura Dalem Pingit.

Pura ini sesungguhnya lebih dulu ada dari pada Pura Dalem Desa Adat Pilan. Tidak pernah menyelenggarakan piodalan di pura ini. “Jika piodalan di Pura Dalem, krama mendak nuur di Pura Dalem Pingit,” ujarnya.

Menurut Jero Kabayan Dani, Sebelum dibangun Pura Dalem Desa Adat Pilan, hanya ada penyawangan untuk di Pura Dalem Pingit. Untuk kepentingan upacara yadnya, krama cukup melakukan ritual di palinggih penyawangan ini. Tidak langsung ke Pura Dalem Pingit.

Diceritakan, waktu dulu sesungguhnya hutan kawasan Dalem Pingit ini cukup disakralkan. Krama tidak boleh mencari sesuatu di tempat ini. “Jangankan  menebang pohon. Memetik selembar daun pun tak berani. Makanya hutan kawasan ini tetap rimbun,” selorohnya.

Pernah seorang prajuru mengambil kebijakan menebang pohon di hutan ini kayunya dijual. Prajuru bersangkutan sakit, bahkan sampai meninggal. Gejala sakit pun tak ditemukan. Lehernya bengkak, setelah dibawa ke dokter dioperasi tak ditemukan gejala medis.

Kawasan hutan Setra Pilan sekarang dijadikan Kebun Raya(KRG) oleh Pemkab Gianyar bekerja sama dengan Desa Adat Pilan. Selama penataan dibangun jalan, semak di bersihkan. Hanya saja belum ada pohon besar yang ditebang. Menurut Jero Kabayan Dani, mungkin sesuhunan sudah merestui. Belum pernah ada keajaiban apa lagi warga yang celaka. “Mungkin Ida sudah sueca,” ujarnya.

Hanya saja, untuk sekitar Pura Dalem Pingit tidak ada yang berani menebang. Karennanya, luas hutan sekitar 2 are itu masih utuh. Pohon besar yang dililit batang rotan masih utuh. Namun demikian, Jero Kubayan Dani mengingatkan, agar setiap akktifitas dilakukan di areal KRG  selalu memohon restu dan bimbingan sesuhunan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diiginkan.

“Kami ingin pegawai di KRG dan warga masyarakat Pilan selamat dan sejahtera,” harapnya. (sar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tidak Kuat Beli Narkotika di Masa Pandemi

Jum Jul 30 , 2021
Dibaca: 46 (Last Updated On: 30/07/2021)Gianyar- fajarbali.com | Menurunnya perekonomian secara drastis, menyebabkan juga menurunnya daya beli Narkotika. Hal ini menyebabkan pengguna narkotika memilih untuk direhab di BNNK Gianyar.  Save as PDF

Berita Lainnya