BANGLI-fajarbali.com | Kalangan DPRD Bangli kembali mempertanyakan kelanjutan pengelolaan pabrik kopi di Desa Mengani Kecamatan Kintamani. Sebab, sejauh ini beradaan pabrik ini sangat diharapkan oleh petani agar bisa menampung produksi kopi petani di sekitarnya jelang musim panen tahun ini.
Hal ini diakui Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles saat dikonfirmasi, Rabu (7/4/2021). Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi dari instansi yang membidangi atau pihak Perusahaan Daerah (Perusda), terkait tindak lanjut dari pengelolaan pabrik kopi tersebut. Terkait pabrik kopi tersebut, pihaknya sangat berharap agar segera dioperasikan, apalagi dalam waktu dekat ini petani kopi di Kintamani bakal memasuki musim panen.
“Keberadaan pabrik ini, kalau bisa dikelola nantinya bisa menjadi solusi bagi petani dalam memasarkan produksi kopinya. Kita sangat sayangkan, asset yang luasnya mencapai hektaran itu mangkrak seperti itu,”ujarnya.
Baca Juga :
Larangan Mudik Sebagai Momentum Menekan Kasus Covid-19
Perdana, PMI Bali Lepas Tim TDB ke NTT
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta memerintahkan bawahannya untuk segera bekerja untuk menunntaskan persoalan pabrik kopi itu.
“Kita harap Bupati Bangli dengan jargon Bangli Era Barunya, bisa menuntaskan soal pabrik kopi tersebut. Jangan biarkan masalah pabrik kopi ini berlarut-larut. Apalagi saat ini petani kita sudah memasuki musim panen,”pintanya.
Sementara warga Desa Mengani, I Made Suardika saat dihubungi menyebutkan, sejauh ini pabrik kopi tersebut masih mangkrak alias belum jelas pengelolanya. Malahan menurut dia, warga yang sempat bekerja di pabrik kopi itu sampai saat ini belum dapat hak-haknya berupa gaji. Karena itu, warga juga berharap agar Bupati Bangli dan Wakil Bupti Bangli yang baru segera turun tangan untuk menuntaskan persoalan itu. (ard)