GIANYAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Menyusul adanya krisis kantung darang di PMI, Desa Adat Pengaji, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan menggelar aksi donor darah.
Kegiatan dipimpin Ketua Sabha Desa Adat Pengaji, Dewa Ngakan Rai Budiasa, Minggu (21/6/2020). Dikatakannya, setetes darah sangat berarti bagi kemanusiaan. “Terlebih dalam situasi pandemi, ketika orang-orang menunda bahkan takut melakukan donor darah padahal permintaan darah meningkat setiap saat,” jelas Ngakan Rai.
Disebutnya, kegiatan serupa sudah dilaksanakan sebanyak 3 kali, sebelumnya atas inisiator anggota masyarakat, Kombes Pol (purn) Nyoman Ardana. “Kebetulan beliau sebagai Ketua Penasehat Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Bali,” jelas Dewa Rai. Kegiatan disosialisasikan melalui Medsos dan WA dan peserta mencapai 60 orang. “Awalnya kami batasi hanya 25 orang, namun warga sangat antusias,” terangnya.
Hadir juga dalam kegiatan anggota DPRD Bali, Made Rai Warsa yang ikut donor darah. “Dulu hanya terlintas keinginan untuk donor darah, tapi takut. Kali ini seperti ada bisikan, sehingga memberanikan diri,” jelas Rai Warsa. Dikatakan Rai Warsa, antusias Desa Adat Pengaji patut diapresiasi, apalagi pesertanya saya lihat tidak saja dari Payangan, ada yang dari Ubud, Sukawati, dan Tampaksiring. Sementara itu, Kombes Pol (purn) Nyoman Ardana mengatakan, dari kegiatan donor darah ini berhasil terhimpun 40 kantong darah. Rinciannya, sebanyak 20 kantong golongan darah O, 11 kantong golongan darah A, 8 kantong golongan darah B, dan 1 kantong golongan darah AB.”Desa Adat Pengaji, telah memiliki kelompok atau unit donor darah setingkat banjar. Sehingga, dalam hal keperluan darah dengan mudah bisa dikomunikasikan,” jelas Nyoman Ardana.(gds).