Demokrat Bali Sumpah Para Saksi dan Gelangkan Benang Tridatu

IMG-20231114-WA0005
Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta (kanan) bersama Kepala Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) DPP Partai Demokrat yang sekaligus Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Timo Pangerang (tengah) disela-sela ToT saksi, Selasa (14/11)

Loading

Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta (kanan) bersama Kepala Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) DPP Partai Demokrat yang sekaligus Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Timo Pangerang (tengah) disela-sela ToT saksi, Selasa (14/11)

 

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, mesin partai politik terus dipanaskan. Salah satunya yakni terkait keberadaan saksi-saksi untuk mengamankan perolehan suara. Seperti yang dilakukan oleh Partai Demokrat Bali yang menggelar Training of Trainer (ToT) kepada para saksi yang akan bertugas disetiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

 

ToT saksi yang digelar oleh Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) Partai Demokrat berlangsung  di Inna Bali Heritage Hotel Denpasar pada Selasa (14/11) dihadiri oleh Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta, Kepala Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) DPP Partai Demokrat yang sekaligus Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Timo Pangerang, Kepala Badan Koordinasi Saksi Daerah (BKSD) DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry Wedasteraputra Mahendradatta Suyasa.

 

Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 25 ribu saksi yang akan bertugas di 12 ribu lebih TPS di seluruh Bali. Menariknya, para saksi-saksi tersebut tak hanya diberikan bimbingan teknis saja, juga dengan sekala niskala yakni sumpah. “Demokrat Bali menyiapkan 25 ribu lebih saksi yang akan kami sumpah akan kami berikan benang Tridatu yang ada mantra dan doanya. Agar mereka bekerja dengan tenang dan anti suap,” kata Mudarta, Selasa (14/11).

 

Menurut Mudarta, keberadaan saksi sangat penting dalam Pemilu. Selain itu juga rentan terhadap potensi-potensi pelanggaran, misalnya saja suap menyuap. Bahkan, para saksi tak hanya untuk mengamankan suara Partai Demokrat saja, tetapi bisa dimanfaatkan oleh partai lain yang membutuhkan. “Tidak hanya perolehan suara Partai Demokrat, tapi juga perolehan partai lain agar tidak ada permainan di tengah jalan,” ujarnya.

BACA JUGA:  Demer Dukung Pemotongan Gaji Anggota DPR RI

 

Saat ini Mudarta mengklaim jika DPP Partai Demokrat memiliki sistem berlapis. Sehingga potensi pengurangan ataupun pencurian suara bisa diantisipasi. Begitu juga dengan DPD Partai Demokrat Bali juga telah menyiapkan sistem sendiri. Yang mana nantinya akan disinkronkan. “Tidak ada peluang untuk pencurian suara. Karena kita sistemnya berlapis, ada sistem yang dibuat DPP, kami juga di Bali juga punya sistem tersendiri,” akunya.

 

Disisi lain, Kepala Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) DPP Partai Demokrat Andi Timo Pangerang memaparkan, kehadiran saksi di setiap TPS diperuntukkan sebagai pengawal suara Partai Demokrat. Disamping itu, juga untuk membantu pemerintah serta mengawal pelaksanaan Pemilu supaya berjalan lancar. Kata dia, Bali merupakan provinsi ke-29 yang melaksanakan ToT bagi para saksi. “Seharian ini, saksi akan diberikan materi-materi yang sama kami berlakukan di seluruh Indonesia. Agar saksi Partai Demokrat ini semua paham perannya. Karena kami juga menggunakan aplikasi yang harus digunakan,” paparnya.

 

Dirinya memaparkan, saksi-saksi yang diberikan pelatihan saat ini merupakan pelatih saksi dimasing-masing kecamatan. Nanti, materi-materi yang telah diajarkan akan diajarkan kembali kepada seluruh saksi-saksi yang bertugas di TPS. “Kami berharap para pelatih yang mewakili 57 kecamatan ini, akan memberikan pelatihan kepada saksi TPS,” pungkasnya. W-011

 

Scroll to Top