Potensi produk kerajinan seperti kerajinan kayu, bambu, tulang, tenun, perak dan lain- lainnya. Bahkan tercatat pada tahun 2019 terdapat sebanyak 171 sentra IKM dengan 23.695 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 79.650 orang. Potensi ini dipaparkan Ketua Dekranasda Gianyar, Ny.Surya Adnyani Mahayastra dihadapan yang studi banding di Gianyar. Rombongan Dekranasda Kota Batu disambut di Taksu Gallery, Desa Mas, Ubud, Jumat (11/6/2021) lalu.
Ditambahkannya, saat ini untuk kerajinan kayu terdapat 55 sentra industri dengan 6.540 unit usaha, dengan menyerap 19.492 orang. Sedangkan untuk kerajinan tenun, dengan jumlah IKM tenun sebanyak 17 IKM dengan menyerap tenaga kerja sekitar 350 orang.
“Besarnya potensi industri itu membuat kami di Dekranasda sebagai mitra pemerintah, harus terus berupaya memberikan pembinaan agar tetap dapat bertahan meski suasana masih belum stabil akibat pandemi,” papar Ny. Surya Adnyani Mahayastra.
Baca juga :
Maksimalkan WFB, UMKM Bisa Jadi Pendukung Pemulihan Ekonomi
Jadi Penggerak Ekonomi Lokal, Suradnyana, Pemuda Buleleng Harus Terdepan
Upaya yang telah dilakukan memfasilitasi pelatihan desain tenun cagcag disertai bantuan alat tenun cagcag 15 unit, 2 unit ATBM dan 1 unit
kepada kelompok tenun Sari Bakti Banjar Pesalakan Desa Pejeng Kangin. Ny. Surya Adnyani Mahayastra berharap besar pada kunjungan Dekranasda Kota Batu Malang, dapat memberikan imbas yang cukup baik bahwa Bali dan Kabupaten Gianyar khususnya sudah aman dan layak dikunjungi.
Pimpinan rombongan Dekranasda Kota Batu Malang, Ny.Qurul Aini merasa kunjungannya ke Kabupaten Gianyar sangat tepat. Mengingat potensi kerajinan yang demikian beragam apalagi ditunjang oleh obyek wisata yang menarik. Ia berharap dapat belajar banyak dari Gianyar cara ataupun kiat kiat di dalam membantu pengerajin untuk bertahan dan bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Selain mengunjungi Taksu Gallery, Dekranasda Kota batu diajak mengunjungi industri tenun di Tenun Putri Ayu Blahbatuh. (sar)