D’Cuz Gems & Jelewery Hadir di Jl Diponegoro Denpasar, Permata Dibanderol Mulai Rp 500 ribu 

IMG-20250729-WA0009
Susanto, owner D'Cus Gems & Jelewery, memperlihatkan barang koleksinya. Meski impor, harganya relatif terjangkau. 

Loading

DENPASAR-fajarbali.com | Setelah berpengalaman 20 tahun lebih di dunia batu permata, Susanto, membuka secara resmi tokonya di Jl. Diponegoro No. 6, Denpasar dengan nama D'Cus Gems & Jelewery. D'Cus merupakan nama karib Susanto. 

Sebelum membuka toko offline, D'Cus menjual batu pemata lengkap dengan perhiasan emas atau perak memanfaatkan media sosial, serta jemput bola ke rumah pelanggan. 

Ternyata keberaniannya terjun di dunia batu permata berkat petunjuk motivator sekaligus pengusaha nasional, Tung Desem Waringin. D'Cus mengaku pengagum Tungdesem.

"Saya pernah ketemu Pak Tung Desem, beliau kan bisnisnya banyak. Saya tanya 'pak usaha apa yang cocok buat saya?', trus dia jawab 'lakukan sesuai hobimu yang sampai kamu enggak dibayar pun mau ngerjainnya'. Jualan 'batu' langsung melinas dibenak saya," kenangnya di sela launching toko, Selasa (29/7/2025).

Meski perekonomian sedang menghadapi tantangan, D'Cus tetap optimistis sektor batu permata di Bali masih cerah. Sebab, ia tidak hanya menyediakan perhiasan, tetapi melayani keperluan upacara yadnya.

Misalnya bahan-bahan perhiasan pertima, permata barong, rangda dan sebagainya. Selain itu, predikat Bali sebagai destinasi pariwisata dunia juga sangat mendukung. 

Banyak wisatawan asing yang berburu permata dan perhiasan di kompleks Suci/Jl. Hasanuddin yang sejak dulu dikenal sebagai pusat jual-beli perhiasan di ibu kota Bali.

D'Cus melanjutkan, semua bahan baku di tokonya diimpor dari luar negeri, seperti Thailand, Myanmar, Birma, Srilanka, Birma hingga Afrika. 

Ia juga ingin menepis stigma bahwa perhiasan dari batu permata dianggap selalu mahal. Walaupun barang impor, D'Cuz membanderol permata mulai Rp 500 ribuan sampai ratusan juta. 

"Kita lihat ukuran dan kelas batu itu. Ada kok yang 500 ribuan yang ramah di kantong kelas mahasiswa. Termasuk untuk upakara kita layani bijian, graman. Pokonya sesuai pesanan kita layani termasuk modelnya," katanya. 

BACA JUGA:  Bantu UMKM Terdampak Pandemi Covid-19, Pemkot Denpasar Sosialisasikan Program BPUM

"Jadi mahal atau enggak itu sangat relatif. Kita bisa sesuaikan dengan request, dari kelas bawah hingga eksklusif. Tapi pangsa pasar kami menengah," imbuh D'Cus.

Terkait jenis permata yang paling diminati, ia membeberkan Windusara, Bangsing dan Kresna Dana paling banyak diburu oleh konsumen Bali.

Sebab, kata dia, sebagian besar orang Bali yakin tuah dari batu tersebut, terutama untuk kewibawaan. Hal ini juga dikuatkan dengan berbagai sumber lontar. Jadi orang kesannya orang Bali 'wajib' memiliki salah satu jenis permata tersebut. 

Untuk membuktikan keasliannya, setiap pembelian batu permata mendapatkan memo hingga sertifikat dari negara asalnya.

Lebih lanjut, D'Cus memberikan inspirasi kepada semua orang, khususnya generasi muda bahwa menekuni hobi secara konsisten bisa dijadikan peluang usaha. 

Ia sendiri merasakan manfaat dari hobinya. Sejak fokus menekuni dunia batu permata, D'Cus berani meninggalkan perusahaan tempatnya bekerja. Dan, terbukti berkat usaha ini ia mampu menghidupi keluarganya dengan layak.

Scroll to Top