Universitas Mahendradatta dalam kerangka kerja pengabdian kepada masyarakat kali ini menyasar anak asuh di panti asuhan. Pengbdian kepada masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan tinggi yang wajib dijalankan.
Kegiatan yang dicetus oleh L.Virginayoga Hignasari, S.Pd.,M.Pd yang merupakan dosen Fakultas Teknik Universitas Mahendradatta bersama rekan nya Dr. Wayan Ardani, SS.,MM dan Dr. Nurianto Rachmad Soepadmo, SH.,MH berhasil memperoleh dana Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat dari Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) Kemdikbudristek.
Dengan menggandeng mitra yaitu Panti Asuhan Bali As Salam, kegiatan pengabdian kali ini berfokus pada “Penguatan Literasi Digital melalui pelatihan skill digital pada Anak asuh di Panti Asuhan Bali As Salam”. Kenapa literasi digitial? Karena literasi digital merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki sejak dini di era pesatnya gelombang perkembangan teknologi, papar ketua tim pengabdi.
Panti asuhan dipilih menjadi mitra karena selain sekolah, panti asuhan juga merupakan tempat untuk mencetak penerus bangsa yang hebat. L.Virginayoga Hignasari,S.Pd.,M.Pd memaparkan bahwa, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak asuh di panti asuhan agar bisa belajar tentang digitalilasi.
Dengan diadakanya kegiatan ini mereka tidak perlu merasa rendah diri dengan keterbatasan yang mereka miliki. Mereka juga memiliki kesempatan yg sama dengan anak-anak pada umumnya untuk belajar tentang digital.
Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah Panti asuhan Bali As Salam yg dimpimpin oleh Bapak Kyai Nasroomm dan Bapak Haji Sugiono MBA. Tercatat pada tahun ini Panti Asuhan telah mengemban kurang lebih 24 anak asuh yg terdiri dari anak-anak usia 6-22 tahun.
Panti Asuhan yang beralamat di Jalan Sedap Malam tepatnya di Gang Titi Batu telah beroperasi sejak tahun 2008. Meskipun telah didirikan dari tahun 2008 namun selama perjalanya Panti Asuhan Bali As Salam banyak menghadapi rintangan-rintangan.
Dari status kepemilikan lahan yang akhirnya membuat Panti Asuhan ini harus pindah lokasi sampai dengan Kurangya perhatian dari pemerintah terhadap Panti Asuhan Bali As Salam. Meskipun begitu berkat kegigihan dari para pendiri dan pengelola panti dan juga didukung dari pihak pihak eksternal lainya Panti Asuhan Bali As Salam sampai saat ini masih tetap bisa mengemban tugas moralnya untuk memberikan penghidupan yang layak bagi anak-anak duafa, yatim dan yatim piatu.
Kegiatan yang telah dilakukan selama kurang lebih 2 bulan ini telah berhasil memberikan motivasi dan meningkatkan minat pada anak asuh untuk belajar digital. Tentunya dengan pikiran dan wawasan yang terbuka akan memudahkan mereka untuk menyerap informasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi terupate.
Pendiri dan sekaligus pengelola panti Bapak H. Sugiono MBA menyebutkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk anak asuh, karena mereka sebelumnya belum pernah mendapatkan kegiatan seperti ini. Hal ini tentunya akan memberikan pengalaman baru kepada anak asuh terkait dengan literasi digital.
Selain pelatihan skill digital, penguatan literasi digital di panti asuhan juga didukung dengan memberikan dukungan berupa sarana dan prasarana. Dukungan berupa terciptanya pojok digital (digital corner) di Panti Asuhan Bali As Salam diharapkan mampu memberikan ruang kepada anak asuh untuk meningkatkan kemampuan digitalnya.
Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar dan memperoleh pembelajaran yang layak. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu mensukseskan program pemerintah terkait dengan peningkatan literasi digital nasional. Dari panti asuhan mari kita sukseskan program gerakan nasional literasi digital yang dihimbau oleh Bapak Presiden Joko Widodo.
Oleh: L.Virginayoga Hignasari, S.Pd.,M.Pd., Dr. Wayan Ardani, SS.,MM., dan Dr. Nurianto Rachmad Soepadmo, SH.,MH