SEMARAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Dua wisatawan berkewarganegaraan Bulgaria yang diduga mencoba melakukan pembobolan ATM (skimming) di Kampung Toya Pakeh, Kecamatan Nusa Penida, Kamis (16/5) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan tahan di Mapolres Klungkung.
Konstantin Zlatkov Ivanov (24) dan Georgi Zhikov Ivanop (25) ditahan pasca menjalani pemeriksaan panjang. Pihak kepolisian juga terus mendalami, apakah kedua tersangka terlibat dalam jaringan skimming yang kerap beraksi di tanah air.
Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP Mirza Gunawan mengungkap berdasarkan hasil pemeriksaan, niat kedua tersangka untuk melakukan skimming tercetus usai mengakses internet. Diketahui keduanya datang ke Indonesia pada tanggal 2 Mei, dan sejak tanggal 8 Mei sudah berada di Nusa Penida. Selama liburan inilah, Zlatkov Ivanov dan Georgi Zhikov mempelajari cara melakukan pembobolan ATM.
Lebih lanjut disampaikan, sejauh ini kedua tersangka diduga dari kalangan pemula. Mengingat mereka tidak langsung melakukan pembobolan data nasabah. Melainkan hanya coba-coba memang kabel dan belum pada tahap pemasangan CCTV di ATM. Meski demikian, petugas terus akan mendalami kasus ini. Guna memastikan keduanya masuk dalam jaringan pembobol ATM atau tidak.
"Keduanya baru melakukan percobaan. Setelah belajar di internet, mereka langsung membeli kabel dan mempraktikkannya di Nusa Penida. Tapi dilihat dari modusnya, tersangka masih pemula. Karena tidak langsung masang kamera dan baru masang kabel saja," ungkapnya.
Saat ini, kedua tersangka sudah dijembloskan dalam tahanan Mapolres Klungkung. Sedangkan alat bukti yang diamankan berupa kabel dan juga dua laptop. AKP Mirza Gunawan menyampaikan kedua tersangka dijerat dengan pasal 30 ayat 1 dan 2 jo pasal 46 ayat 1 dan 2 UU ITE dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Diberitakan sebelumnya, percobaan pembobolan ATM ini diketahui pada Senin (13/5) lalu. Berdasarkan informasi di lapangan, kasus ini terungkap berkat pengintaian yang dilakukan oleh seorang warga bernama, Ahmad Fahrozi (24). Sejak Jumat (10/5), Ahmad melihat ada 5 orang wisatawan yang sangat mencurigakan di ATM tersebut. Kebetulan, tempat kerja Ahmad ini hanya berjarak sekitar 10 meter dari ATM, sehingga ia dengan leluasa dapat melihat gerak-gerik para bule tersebut.
Kecurigaan warga semakin tinggi, ketika pada Senin (13/5) sekitar pukul 23.40 Wita mesin ATM tersebut mati. Dengan sigap Ahmad bersama rekannya mengecek ke lokasi ATM. Nah, saat itulah ia memergoki dua orang wisatawan sedang memasang sebuah kabel di mesin ATM. Mengetahui aksinya terbongkar, kedua terlapor itupun dikatakan sempat menyodorkan sejumlah uang kepada Ahmad namun ditolak. Sebaliknya Ahmad melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Nusa Penida. (dia)