Cegah Stuting di Desa Sekardadi Melalui Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK

Pengabmas Wilayah Berkelanjutan menyasar permberdayaan IBu-Ibu PKK di Desa Sekardadi, Kintamani, Bangli, dengan tujuan mencegah balita sunting di desa tersebut.

DENPASAR-fajarbali.com | Pemerintah mencanangkan Indonesia Emas pada than 2045 sebagai kado satu abad Kemerdekaan NKRI. Untuk itu, persoalan stunting menjadi tantangan yang mesti digarap bersama, tak terkecuali oleh institusi pendidikan, Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Denpasar.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) Wilayah Berkelanjutan untuk mencegah balita stunting di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, belum lama ini.

Ketua/Koordinator Pengabmas, Ni Wayan Arini, S.Si.T, M.Kes, dikonfirmasi dari Denpasar, Kamis (18/7/2024), mengatakan, stunting merupakan salah satu temuan dari hasil Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education (KKN-IPE) mahasiswa 2024 di desa berhawa sejuk itu.

Kemudian, kata Arini, temuan tersebut ditindaklanjuti dalam bentuk pengabmas dengan skema Pengabdian Masyarakat Wilayah Berkelanjutan dengan tema.

Arini turut melibatkan lima anggota; I Ketut Gama, SKM, M.Kes, Gusti Ayu Marhaeni, SKM, M.Biomed, Dr. Ni Komang Wiardani, SST, M.Kes, Ni Ketut Rusminingsih, SKM, M.Si, Cokorda Dewi Widhya Hana Sundari, SKM, M.Si dan di bantu oleh delapan mahasiswa dari Jurusan Kesehatan Gigi, Gizi, Tehnologi Laboratorium  Medik, Bebidanan, Keperawatan  dan Kesehatan Lingkungan.

Pengabmas ini menyasar para ibu-ibu PKK. Pertemuan pertama diisi dengan materi edukasi tentang gizi ibu hamil, makanan bergizi untuk balita, penyakit infeksi, anemia, pola hidup bersih dan sehar (PHBS) dan Kesehatan gigi dan mulut kemudian dilanjutkan dengan demo masak makanan bergizi untuk balita.

Pertemuan kedua, ibu-ibu PKK mendemonstrasikan cara membuat makanan bergizi dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang ada disekitarnya. Pertemuan ketiga ibu-ibu PKK membuat makanan yang bergizi berupa pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-balita di Posyandu dan memberikan edukasi pada ibu-ibu balita mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari gigi berlubang, sehingga gigi balita menjadi sehat.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPPM) Poltekkesekesasar Dr. Ni Komang Wiardani, SST, M.Kes., di sela pembukaan mengatakan, pengabmas merupakan implementasi salah satu  Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mana merupakan tindak lanjut dari hasil KKN IPE mahasiswa pada awal tahun 2024.

“Kami menyasar  ibu-ibu PKK, karena merupakan kelompok sasaran yang sangat tepat karena PKK berperan sebagai agen perubahan untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat,” jelas Widiari.

Melalui pegabmas ini,  ibu-ibu PKK diharapkan mampu membuat makanan bergizi untuk balita dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang ada disekitarnya untuk mencegah stunting, juga bisa untuk menambah penghasilan keluarga dengan membuat dan menjual makanan bergizi untuk jajanan anak- anak disekolah dan menaruh di warung-warung sekitarnya.

“Harapannya kegiatan pengabmas ini dapat bermanfaat bagi ibu- ibu untuk mencegah balita stunting,” harapnya.

Kepala Desa/Perbekel Sekardadi, I Wayan Suardanayasa, dalam sambutannya mengatakan berterimaksih, menyambut baik  dan sangat mendukung kegiatan pengabdian ini, kegiatan pengabmas ini dipandang perlu karena  menambah pengetahuan bagi ibu-ibu PKK terkait gizi ibu hamil, makanan bergizi untuk balita, penyakit infeksi, anemia, PHBS dan Kesehatan gigi dan mulut.

“Dan yang terpenting bisa menambah keterampilan dalam membuat makanan bergizi bagi balita untuk mencegah stunting,” kata perbekel. Turut hadir Ketua PKK Sekardadi, Sekretaris Desa, Bidan Desa, dan kepala dusun/lingkungan setempat.