https://www.traditionrolex.com/27 Cegah Cluster Pendidikan, Penting Mitigasi Saat PTM Terbatas - FAJAR BALI
 

Cegah Cluster Pendidikan, Penting Mitigasi Saat PTM Terbatas

(Last Updated On: 05/10/2021)

DENPASAR-fajarbali.com | Hampir 2 tahun lamanya para peserta didik di Bali mengenyam pembelajaran melalui sistem daring. Namun, dengan dikeluarkannya kebijakan dari pemerintah, akhirnya peserta didik di seluruh jenjang pendidikan di seluruh Kabupaten/Kota di Bali sudah bisa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan prokes ketat.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. A. A. Sagung Mas Dwipayani, M.Kes. menekankan, dua hal terkait pemberlakukan PTM terbatas tersebut. Dua hal itu menyangkut mitigasi pembentukan satgas di lingkungan sekolah serta ketaatan terhadap protokol kesehatan.

  Ia menjelaskan, mitigasi saat pembelajaran tatap muka sangat penting dengan rincian ketersediaan alat pendeteksi suhu tubuh, fasilitas cuci tangan serta desinfektan dilingkungan sekolah. Mitigasi lainnya menyangkut siswa, guru dan pegawai sekolah wajib tervaksin. Selain itu, prokes 5 M juga penting terutama dalam penggunaan masker yang wajib menutupi hidung dan mulut serta etika batuk dan bersin yang harus diketahui untuk meminimalisir potensi penyebaran virus.

  Pihaknya juga mewanti-wanti semua pihak tidak menunjukkan euforia berlebihan merespons kondisi pandemi Covid-19 yang sudah melandai. “Jangan verlebihan menunjukkan euforia atas melandainya angka kasus Covid-19, tetap waspada dengan selalu taat protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menggunakan masker untuk mencegah penularan virus,” ujarnya, Selasa (5/10).

  Lebih lanjut dr Sagung juga mengajak semua pihak menjadi agen perubahan prokes dengan tidak menolak testing dan tracing. Apalagi jika ada temuan kasus, testing dan tracing menjadi keharusan, karena penanganan bisa dilakukan sedini mungkin yang otomatis menurunkan positif rate dan Bed Occupancy Rate. Ia menambahkan, kesehatan menjadi kunci pulihnya semua sektor di Pulau Dewata, karena itu prokes ditengah pandemi menjadi aturan baku yang harus ditaati.

  Sementara itu, Kepala SMKN 3 Denpasar, Drs. AA Bagus Wijaya Putra, M.Pd saat dikonfirmasi mengatakan, SMK Negeri 3 Denpasar sudah mulai menerapkan PTM secara terbatas pada Jumat (1/10) lalu yang diawali dengan pelaksanaan simulasi. “Memulai sesuatu itu harus secara bertahap, dengan jumlah siswa terbatas maka lebih mudah kita kontrol dan dievaluasi untuk perbaikan selanjutnya, itu konsep kami,” terangnya.

  Selain itu pihaknya juga masih menunggu izin dari Pemerintah Kota Denpasar, karena dalam hal ini wilayah sekolah berada di bawah pengawasan Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Denpasar. “Mengacu pada Peraturan Wali Kota Denpasar Nomor 29 Tahun 2021 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan PTM di Masa Pandemi Covid-19, kami akan melengkapi persyaratannya, lalu kami ajukan. Sembari menunggu izinnya turun, kami tetap laksanakan simulasi dengan jumlah siswa terbatas dan kami tambah secara bertahap,” sebutnya.

  Dikatakan, idealnya jumlah siswa yang diizinkan mengikuti PTM sebanyak 50 persen dari keseluruhan siswa dalam satu sekolah. Namun SMKN 3 Denpasar di masa simulasi PTM ini hanya memperbolehkan 30 persen dari 1.007 siswa kelas 10 hingga 12. Sedangkan sisanya tetap mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

  Bagus Wijaya Putra menuturkan, di SMKN 3 Denpasar, siswa yang hadir ke sekolah melewati tahapan pemeriksaan sejak dari pintu masuk sekolah yang dikoordinir oleh OSIS. Pemeriksaan itu mencakup pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker serta kedisiplinan yang meliputi rambut tidak boleh panjang bagi siswa laki-laki dan tidak memakai rok terlalu pendek bagi siswa perempuan. “Kemudian siswa diarahkan untuk mencuci tangan dan selalu diingatkan untuk tidak bergerombol. Begitu sampai di kelas, bangku siswa pun telah diatur sedemikian rupa agar tetap berjarak,” tutupnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Wajibkan DTW Sediakan Aplikasi PeduliLindungi, Pelaku Desa Wisata Butuh Dorongan

Sel Okt 5 , 2021
Dibaca: 6 (Last Updated On: 05/10/2021)DENPASAR-fajarbali.com | Kembali dibukanya daerah tujuan wisata (DTW) di Pulau Dewata dengan kapasitas 50 persen membuat pelaku pariwisata cukup merasa lega. Kendati demikian, para pengelola obyek wisata diwajibkan menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung saat berwisata. Selain wajib vaksin, wisatawan juga harus memiliki aplikasi PeduliLindungi guna […]

Berita Lainnya