https://www.traditionrolex.com/27 Cara Aman Menyusui Bayi Dari Risiko Penularan Covid-19 - FAJAR BALI
 

Cara Aman Menyusui Bayi Dari Risiko Penularan Covid-19

(Last Updated On: 22/07/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Serangan pandemi Covid-19 yang kini menyebar di seluruh dunia menyebabkan masyarakat khawatir, terlebih apabila terpapar virus baru tersebut dapat mengakibatkan kematian. Salah satu kelompok rentan dalam bencana penyakit menular massal ini adalah para ibu yang menyusui bayi berusia di bawah dua tahun.

Bayi dan anak-anak termasuk kelompok yang rentan tertular Covid-19, meski dengan alasan yang belum diketahui, tingkat kematiannya cukup rendah dibanding pada orang usia lanjut. Kondisi ini menyebabkan kebingungan pada kaum ibu, terutama apakah mereka masih bisa menyusui anaknya atau tidak pada masa sulit ini.

 

Sejumlah organisasi global seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Asosiasi Konsultan Laktasi Internasional (ILCA), Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) merekomendasikan para ibu masih terus dapat menyusui anaknya di tengah masa pandemi Covid-19 saat ini.

 

Air susu ibu (ASI) memiliki komposisi unik yang berubah sesuai dengan usia dan kebutuhan masing-masing bayi. Kandungan ASI yang meliputi immunoglobulin A (IgA), laktoferin, leukosit, dan zat gizi lainnya, juga memiliki peran untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Di seluruh dunia, sekitar 41 persen bayi di bawah usia 6 bulan disusui eksklusif dan 70 persen anak hingga usia 1 tahun dan 45 persen anak hingga 2 tahun masih disusui.

 

Bidan RSUP Sanglah, Ni Ketut Ayu Murtini, A.Md.Keb mengatakan, belum banyak penelitian terkait menyusui bayi di tengah pandemi Covid-19 yang dipublikasikan. Sebagian besar penelitian sedang berlangsung. Satu penelitian pada sampel terbatas berkesimpulan tidak ditemukan virus Covid-19 pada ASI ibu yang terinfeksi. Ini artinya Covid-19 tidak menular melalui ASI.

 

“Bagi orang tua yang memiliki anak kecil, menyusui dapat memberikan solusi pada masalah ini. Selain pemenuhan nutrisi anak, menyusui juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan ibu, termasuk kesehatan mental ibu. Menyusui dapat menurunkan stres, gejala kecemasan, perasaan negatif serta meningkatkan ikatan emosional ibu dan anak. Jadi menyusui sangat bermanfaat bagi ibu dan anak dalam menghadapi wabah penyakit ini,” ujarnya.

 

Lalu bagaimana cara menyusui bayi yang aman dari risiko penularan Covid-19? Murtini menyampaikan, sampai saat ini proses penularan Covid-19 yang diketahui sama seperti penularan penyakit saluran pernapasan lainnya, yakni melalui cairan/percikan kecil sekali yang dikeluarkan saat bersin, batuk atau bicara. Orang yang terpapar virus ini dapat menampakkan gejala maupun tidak. Gejala yang muncul antara lain demam tinggi di atas 37,5 derajat celsius, batuk, dan sesak nafas.

 

Karena itu, pencegahan penularan COVID-19 masih diutamakan dengan menerapkan higienitas personal yang baik seperti, mencuci tangan dengan air dan sabun, atau pembersih tangan dari bahan alkohol, menutupi mulut dengan tisu saat batuk dan bersin atau melakukannya di bagian dalam siku tangan serta menjaga jarak sosial antarmanusia.

 

“Jika ibu terpapar virus dan masih dapat terus menyusui, maka teruslah menyusui. Ibu hanya perlu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah menyusui. Ibu juga disarankan menggunakan masker untuk meminimalkan adanya penularan melalui percikan saat bersin, batuk dan bicara. Jika ibu terpapar virus dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, maka pilihan selanjutnya adalah memerah ASI. Hal ini perlu didiskusikan dengan keluarga inti lainnya yang akan ikut merawat bayi selama ibu diisolasi di rumah sakit,” jelasnya.

 

Prosedur memerah dan menyimpan ASI yang aman pada masa pandemi Covid-19 ini sama seperti memerah dan menyimpan ASI pada masa normal, dengan tambahan penekanan prosedur cuci tangan sebelum memegang peralatan. Begitu pula dengan sterilisasi alat pompa dan media pemberian ASI perah.

 

“Jika ibu tidak memungkinkan memerah ASI selama dirawat di rumah sakit, maka pilihan selanjutnya adalah mencari ibu susu atau donor ASI perah. Sampai saat ini bank ASI biasanya hanya menyediakan ASI perah pada bayi prematur dan bayi sakit di NICU,” ungkapnya.

 

Pemberian susu formula merupakan pilihan terakhir jika ibu ada akses untuk mendapatkan formula secara terus menerus, ketersediaan air bersih dan listrik untuk pembuatan formula dan sterilisasi media pemberian formula, seperti botol susu pada kondisi pandemi ini.

 

“Ibu perlu memperhatikan prosedur pembuatan dan pemberian susu formula. Seluruh peralatan dan media pemberian susu formula, seperti botol susu dan dot, harus disterilkan. Jika bayi telah berusia di atas 6 bulan, orang tua dapat memfokuskan pada pemberian makanan tambahan untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya,” Tutupnya. (dar).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Peduli Masyarakat terdampak Covid 19, Bupati Eka Kembali Gelontorkan bantuan

Rab Jul 22 , 2020
Dibaca: 20 (Last Updated On: 22/07/2020)TABANAN – fajarbali.com | Pandemi corona Virus Disease 2019 ( Covid-19) dampaknya sangat kompleks terhadap perekonomian, salah satunya di bidang industri pariwisata yang mengakibatkan tenaga kerja terpaksa dirumahkan, bahkan sampai mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).  Save as PDF

Berita Lainnya