Buruh Proyek Terseret Arus Pantai Nyangyang Ditemukan Tewas Terapung

IMG_20240604_192054

JASAD DITEMUKAN-Terseret arus Pantai Nyangnyang, buruh bangunan, Misbahul Munir ditemukan tewas terapung. 

 

MANGUPURA -sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com |Sekian hari dilakukan pencaharian oleh Tim Sar gabungan, Misbahul Munir (22) yang hilang terseret arus Pantai Nyangnyang, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Pria asal Demak, Jawa Tengah ini ditemukan terapung di dekat bibir pantai tak jauh dari lokasi kejadian, pada Selasa 4 Juni 2024 pagi hari. 
 
Pencaharian jasad Misabul Munir sudah 3 hari dilakukan oleh Tim Sar gabungan. Jasad kali pertama dilihat oleh seorang turis asing. 
 
Menurut Koordinator Operasi SAR Ketut Wirajaya, operasi SAR sudah dilakukan sejak Selasa 4 Juni 2024 sekitar pukul 07.00 Wita. Di mana, sebanyak 10 personel Basarnas Bali bersama petugas dari instansi lain terbagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU) dilibatkan dalam pencaharian tersebut. 
 
Dibeberkanya, ada juga SRU yang ditempatkan menyisir bibir Pantai Nyangnyang. Begitu juga pada personil yang bergerak dari Pelabuhan Benoa menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) 02 Denpasar untuk penyisiran di laut. 
 
Ketut Wirajaya mengatakan sekitar satu jam dilakukan pencaharian, diterima informasi ada pihak yang sudah menemukan jasad korban. Lokasi penemuan ini berada kurang lebih 500 meter arah timur dari posisi korban terseret arus. 
 
"Ada seorang wisatawan asing yang melihat sesosok tubuh terapung dekat bibir pantai. Lalu, turis asing tersebut segera membawa jenazah buruh bangunan itu ke darat. Terlihat kondisi kulit korban sudah memutih dan tanpa mengenakan pakaian," ucapnya. 
 
Atas informasi tersebut, Tim SAR Gabungan, segera bergeser ke lokasi korban ditemukan. Selanjutnya, jenazah Misbahul dievakuasi ke RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah menggunakan ambulans. 
 
Diberitakan, seorang buruh bernama Misbahul Munir dinyatakan terseret arus saat mandi di Pantai Nyangnyang, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, pada Minggu 2 Juni 2024.
 
Sebelumnya, korban mendatangi TKP hendak berenang bersama empat orang kawan. Petugas Balawista mencegah Misbahul bersama temannya berenang terlalu ke tengah karena kondisi laut tidak memungkinkan wisatawan berenang. 
 
Tiba-tiba saja, korban dan temannya dihantam ombak dan langsung tergulung-gulung. Beruntung, teman korban selamat. Namun, Misbahul sendiri terseret arus ke tengah laut sampai menghilang. 
 
Selanjutnya, Tim Sar melakukan pencaharian dengan melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali, Direktorat Polairud Polda Bali, Balawista Kabupaten Badung UPTD Kuta Selatan, Pos Pol Pecatu Graha Polsek Kuta Selatan, Potensi SAR 115, Ambulance Sosial Ummat Masjid Palapa, perangkat Desa Pecatu. Tiga dilakukan pencaharian, jasad korban akhirnya ditemukan. R-005 
Scroll to Top