DENPASAR-fajarbali.com | Dalam upaya memperkuat kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Bali, Universitas Warmadewa (Unwar) melalui tim pengabdian kepada masyarakat melaksanakan rangkaian kegiatan pelatihan yang terintegrasi.
Dr. Ni Made Intan Priliandani, SE., M.Si., Ketua Tim Pengabdian Unwar, menjelaskan, program ini dirancang untuk menjawab tantangan pengelolaan usaha desa di era digital, sekaligus mendorong kemandirian ekonomi desa.
Kegiatan yang berlangsung di kantor desa Dauh Peken, Tabanan ini, mencakup tiga fokus utama, yaitu pelatihan digital marketing, pendampingan strategi kerja sama bisnis, dan pembuatan laporan keuangan sederhana.
Pemasaran Digital: Membuka Pasar Desa ke Dunia
Intan membeberkan, dalam sesi digital marketing, peserta mendapatkan materi mengenai strategi pemasaran melalui media sosial, marketplace, dan WhatsApp Business, hingga pembuatan website Bumdes.
Pelatihan ini juga mengajarkan tahapan implementasi mulai dari identifikasi produk unggulan, pemetaan target pasar, pemilihan platform yang tepat, hingga pembuatan konten yang menarik.
Pemateri ingin mengubah cara pandang pengelola BUMDes bahwa pemasaran digital bukan hal sulit. Dengan alat gratis seperti Canva untuk desain dan CapCut untuk video, promosi bisa dilakukan secara kreatif tanpa biaya besar.
Kerja Sama Strategis: Memperluas Jejaring dan Peluang
Sesi pendampingan kerja sama menekankan pentingnya membangun jaringan dengan berbagai pihak, mulai dari sektor swasta, lembaga keuangan, lembaga pendidikan, hingga kerjasama antar-BUMDes.
Peserta dilatih untuk mengidentifikasi potensi desa, memetakan peluang, merumuskan strategi kerjasama, hingga melakukan negosiasi dan menyusun perjanjian tertulis.
Kesimpulan dari materi ini adalah kerja sama yang sehat memerlukan dokumen lengkap, kesepakatan yang jelas, serta pengawasan bersama. Pendampingan ini membantu BUMDes memiliki posisi tawar yang lebih kuat.
Tata Kelola Keuangan: Transparansi dan Akuntabilitas
Bagian akhir dari rangkaian pelatihan difokuskan pada penyusunan laporan keuangan sederhana. Peserta diajarkan cara membuat buku kas harian, laporan laba-rugi, neraca, dan laporan arus kas sesuai prinsip akuntansi yang mudah diterapkan.
Materi ini ditekankan sebagai kunci transparansi dan akuntabilitas pengelolaan BUMDes. Catatan keuangan yang rapi akan membuat BUMDes lebih dipercaya oleh masyarakat, mitra, dan pemerintah desa.
Selain itu, pelatihan juga memperkenalkan format laporan unit usaha per sektor, laporan realisasi anggaran, serta laporan kinerja sosial dan ekonomi.
Hal ini memungkinkan BUMDes untuk menunjukkan tidak hanya pencapaian finansial, tetapi juga dampak positif terhadap masyarakat.
Menuju Desa Mandiri dan Berdaya Saing
Program pelatihan ini mendapatkan apresiasi dari para peserta. Mereka mengaku mendapatkan wawasan baru dan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan.
"Selama ini kami bingung bagaimana memasarkan produk desa secara luas. Sekarang kami punya strategi yang jelas, mulai dari membuat konten hingga memanfaatkan marketplace,” ujar salah satu peserta pelatihan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan BUMDes di Tabanan mampu meningkatkan daya saing, memperluas pasar, membangun kemitraan yang menguntungkan, serta menerapkan tata kelola keuangan yang baik.
Semua itu menjadi pondasi untuk mendorong kemandirian desa dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).