BPBD Buleleng Berencana Bentuk Tiga Destana Tahun Ini

Loading

SINGARAJA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Keberadaan Desa Tangguh Bencana adalah sangat penting di Kabupaten Buleleng yang memiliki kondisi topografi yang cukup ekstrim di sebagian besar wilayahnya. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berencana untuk membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) pada desa yang berada di wilayah berpotensi bencana.

”Tujuan didirikannya Destana ini kan untuk mewujudkan kemandirian desa dalam menangani bencana," jelas Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi, Kamis (20/1) kemarin. Terkait itu, Ariadi mengatakan saat ini dari 148 desa yang ada di Kabupaten Buleleng, saat ini baru lima Destana yang telah dibentuk yaitu Gitgit, Lemukih, Pancasari, Galungan, dan Musi. Untuk itu, pihaknya berencana membentuk tiga lagi Destana pada tahun ini.

”Kami melihat Destan itu sangat penting peranannya. Untuk ditahun yang lalu kami telah membangun sebanyak lima Destan dan kini ditahun sekarang kami berharap bisa menambah tiga Destan lagi yang nantinya dibangun di beberapa desa yang dinilai rawan akan bencana,” tuturnya. Destana ini, kata Ariadi nantinya akan dibentuk dengan mengajak masyarakat desa yang ingin berpartisipasi aktif dalam penanganan bencana.

”Destana ini kan terdiri dari beberapa relawan yang bertanggung jawab membantu menangani bencana di wilayah desanya masing-masing termasuk masyarakat yang nantinya bisa dan mampu untuk di ajak berpartisifasi untuk dilibatkan bila nanti ada bencana yang melanda,” jelasnya.

Dukungan yang diberikan BPBD terhadap Destana meliputi memfasilitasi proses pembentukan Destana yang terdiri dari pengumpulan anggota, pembinaan dan pengukuhan lembaganya. Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan peralatan seperti jas hujan dan sepatu boots.”Kalau hal itu sudah terbangun tentunya kita akan berikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat yang ada di dalamnya kemudian kami akan memberikan pelaratan seperti jas hujan dan sepatu yang nantinya bisa digunakan bila terjadi bencana,”tutupnya. (ags)

Scroll to Top