MANGUPURA-fajarbali.com | Bed Occupancy Ratio (BOR) untuk Covid-19 di RSD Mangusada kembali penuh. Guna mengatasi hal tersebut, RSD Mangusada berencana akan menambah tempat tidur untuk pasien covid-19.
“Kapasitas tempat tidur kami untuk penanganan covid-19 100 bed. Sedangkan pasien jumlahnya 110 orang. Setiap pasien Covid-19 yang datang ke RSD Mangusada, pasti tidak bisa kami tolak. Namun, jika ada rujukan dari rumah sakit lain terpaksa kami tolak, karena kami di RSD Mangusada sudah kewalahan,” ujar Plt Direktur Utama RSD Mangusuda, dr Ketut Japa menyebut dikonfirmasi, Minggu (8/8/2021).
Namun, untuk penambahan BOR tersebut pihaknya akan menyesuaikan dahulu dengan ketersediaan oksigen agar penanganan bisa berjalan dengan baik.
Sementara, mengenai penguatan tracing dan testing di Gumi Keris yang nantinya akan berdampak pada peningkatan BOR rumah sakit, pihaknya akan berupaya menambah kapasitas sekitar 20-30 tempat tidur.
“Intinya kami menambah layanan itu kalau ketersediaan oksigen kami itu berada dalam zona hijau. Kami juga ada kekhawatiran, kalau buka layanan ternyata oksigennya tidak ada yang menyuplai. Karena oksigen ini merupakan permasalahan serius. Jika ketersediaannya aman, tentu akan bisa menambah layanan,” imbuhnya.
Baca juga :
Bersama Pihak Swasta Bantu Operasional Dapur Umum Gotong Royon, Ny. Sagung Antari Jaya Negara Ikut Siapkan Paket Makanan Bersama Relawan
Bangun Herd Immunity Vaksinasi Dosis II Dilanjutkan
Dikatakan, ketersediaan oksigen hingga per Minggu (8/8/2021) masih dalam zona hijau. Sebab RSD Mangusada memiliki cadangan oksigen hingga empat hari ke depan. Pihaknya bersyukur karena selain dari Samator dan Banyuwangi, kini RSD Mangusada juga mendapatkan penyuplai oksigen dari Semarang, Jawa Tengah. Pihaknya terus berupaya mencari penyedia oksigen di tempat-tempat lain mengingat situasi covid-19 belum menunjukkan penurunan.
“Kami mencari penyedia oksigen sebanyak-banyaknya. Siapapun penyedia oksigen yang bisa menyediakan untuk oksigen untuk RSD Mangusada, kami akan beli. Jadi sampai saat ini penyedia yang bisa memberi oksigen ke kami yakni dari Samator, penyedia di Banyuwangi dan Semarang,” terang dr Japa sembari menyebut tidak bisa lagi mengirim permintaan oksigen ke Lombok karena peningkatan kasus juga terjadi di wilayah tersebut. (put)