Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III, Agus Wahyu Raharjo, menyampaikan, ada tiga tempat yang akan dilaksanakan sekolah lapang cuaca yang pesertanya merupakan para nelayan. Ketiga tempat tersebut, diantaranya Tulamben Kecamatan Kubu, Jemeluk kecamatan Abang dan Pengalon kecamatan Manggis.
"Totalnya, ada 100 nelayan yang disasar dalam kegiatan ini. Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) secara umum terkait masalah cuaca khusus untuk kelautan sesuai dengan wilayah perairan, sehingga nelayan memiliki keterampilan informasi cuaca lokasi ikan lebih meningkat,” ucap Raharjo.
Baca Juga :
Jelang Galungan, Permintaan Sarana Upakara Meningkat
Peduli NTT PT Pegadian Bagikan 100 Paket Sembako
Disampaikanya, untuk di wilayah Desa Tulamben sedikitnya 30 nelayan yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Para nelayan ini akan dijelaskan terkait cuaca kelautan, mengingat factor cuaca sangat penting diketahui sebelum turun melaut yang tentunya untuk keselamatan para nelayan.
"Jangan sampai nelayan sudah berada di tengah laut, tapi akibat cuaca buruk memaksa mereka harus kembali ke pinggir dengan tidak membawa hasil tangkapan. Kegiatan ini juga bagian upaya untuk mewujudkan agar penangkapan ikan lebih banyak,selain juga untuk keselamatan para nelayan,” ungkapnya lagi.
Sedangkan, Asisten II setda Karangasem, I Made Suama menilai, kegiatan yang digelar oleh BMKG wilayah III cukup positif dalam kaitanya untuk keselatan para nelayan. Dengan mengetahui infomasi cuaca, kecelakaan di laut saat mencari ikan bisa ditekan.
“Dengan kegiatan ini, para nelayan sudah ada ilmu cuaca yang dipegang saat sebelum melaut, terlebih lagi selama ini banyak nelayan kecelakaan saat melaut,” ujarnya. (bud)