GIANYAR – fajarbali.com I Kebutuhan bahan baku cadas alam untuk memenuhi kebutuhan kerajinan cadas di Bali semakin meningkat seiring dengan semakin digemarinya arsitektur khas Bali yang menggunakan bahan cadas, namun isu kelestarian lingkungan daerah aliran sungai dan perbukitan sebagai sumber utama penghasil cadas alam menyebabkan ketersediaan bahan baku cadas semakin langka dan mahal.
Di samping itu, dengan lesunya pemasaran aneka kerajinan termasuk kerajinan cadas sebagai dampak pandemi Covid-19 saat ini menyebabkan banyak pengerajin beralih profesi dan para pengusaha industri kerajinan mengalami gejolak usaha yang sangat memprihatinkan. Demikian juga halnya yang dialami oleh para pengusaha industri kerajinan cadas di Dusun Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar di antaranya Nata Loka Arts dan Saka Bali Arts. Kedua pengusaha industri kerajinan cadas ini mengalami penurunan omzet dan kerugian yang sangat berarti semenjak pandemi Covid-19 terjadi. Mereka membutuhkan teknologi yang dapat tidak saja meningkatkan kualitas dan produktivitas tetapi juga membangkitkan kembali kejayaan kerajinan cadas Bali.
Penerapan teknologi cadas tiruan dengan sistem moulding dan casting dan dengan campuran bahan-bahan yang mudah diperoleh yaitu pigmen termokromik dari limbah pengolahan batu cadas Abasan, abu vulkanik Gunung Agung yang kertersediaan masih melimpah, dan nanokomposit silika-karbon dari abu sekam padi serta dipadukan dengan perbaikan rencana bisnis berbasis data digital dengan sistem akuntansi berkelanjutan diyakini mampu memenuhi kebutuhan mereka.
Pogram Penerapan Teknologi Tepat Guna (PTTG) keoada masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jendera Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) dengan judul “ Penerapan Teknologi Cadas Termokromik Buatan, Sistem Akuntansi Berkelanjutan Dan Manajemen Pemasaran Berbasis Sistem Informasi Sebagai Upaya Mengembalikan Kejayaan Industri Kerajinan Cadas Silakarang Di Desa Singapadu Kaler Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar”. Tim pelaksana kegiatan ini yaitu I Gede Putu banu Astawa, M.T., M.Ak, I Made Ardwi Pradnyana, S.T., M.T dan Dr.rer.nat. I Wayan Karyasa, S,Pd., M.Sc.
Tujuan program ini adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas aneka produk kerajinan dengan menerapkan teknologi cadas buatan termokromik dan tahan lumut, dan mengembalikan kejayaan usaha kerajinan cadas Bali melalui perbaikan rencana bisnis berbasis data digital dak akuntansi berkelanjutan serta revitalisasi pemasaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Hasil kegiatan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan para pengerajin di era pandemic, dan mampu mengembalikan kejayaan industry kerajinan cadas Silakarang dengan sentuhan inovasi-inovasi hasi riset akademisi perguruan tinggi. Kegiatan yang dilaksanakan tetap dengan ketat memperhatikan protokol kesehatan. Saat ini, sudah ada beberapa produk pandil dan patung yang menggunakan cadas termokromik buatan. Silahkan mampir ke workshop Nata Loka Arts dan Saka Bali Art di Dusun/Banjar Silkarang, Desa Singapadu Kaler, Sukawati Gianyar. (rls)