SEMARAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Ngurah Rai (FEB-UNR) menggelar Bakti Sosial (Baksos) di Kawasan Pantai Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Sabtu (14/12/2024) dengan tema: "Tri Hita Karana in Action: Strengthening Community Welfare through Coastal Conservation and Empowerment of Sarining Segara Salt Farmers."
Tema yang menjadi panduan kegiatan ini, berfokus pada konservasi pesisir dan pemberdayaan petani garam setempat, khususnya Kelompok Sarining Segara. Demikian dikatakan Dekan FEB UNR Dr. Putu Gede Denny Herlambang, ST., MM., saat membuka baksos.
Denny mengatakan, baksos merupakan bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi. Nilai-nilai Tri Hita Karana sengaja diusung karena diyakini sebagai "tiga penyebab terciptanya kebahagiaan, Mengajarkan manusia untuk menjaga harmoni dengan Tuhan (Parhyangan), sesama manusia (Pawongan), dan lingkungan (Palemahan).
“Prinsip ini menjadi landasan dalam kegiatan kita. Dalam semangat kebersamaan, kita berupaya memperkuat kesejahteraan masyarakat melalui konservasi pesisir dan pemberdayaan para petani garam yang merupakan bagian penting dari ekosistem ekonomi dan budaya lokal kita,” kata Denny.
Lebih lanjut, dekan membeberkan baksos kali ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dengan aksi nyata pelestarian kawasan pesisir yang menjadi sumber penghidupan bersama. Kemudian untuk memberdayakan petani garam melalui pelatihan, dukungan alat produksi, dan promosi produk garam lokal, sehingga dapat terus berkembang secara berkelanjutan.
Serta untuk menguatkan hubungan sosial di antara semua elemen masyarakat, dari pemerintah, komunitas lokal, hingga mitra swasta, untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kesejahteraan bersama.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk berbagi, tetapi juga awal dari kolaborasi yang lebih besar di masa depan,” kata Denny.
FEB UNR, mengajak semua elemen masyarakat menjunjung semangat Tri Hita Karana sebagai landasan untuk terus menjaga harmoni dalam setiap langkah bersama.
Ketua Panitia I Wayan Meryawan, SE., MM., menambahkan, baksos mencakup beberapa aktivitas utama yang dirancang untuk memberikan dampak nyata kepada masyarakat pesisir dan lingkungan, di antaranya penyuluhan dan edukasi kepada petani garam terkait teknik produksi yang efesien, ramah lingkungan, pemahaman bisnis serta pentingnya konservasi pesisir dan pelestarian ekosistem laut.
Ada juga rehabilitasi lingkungan pesisir, berupa penanaman mangrove dan vegetasi pesisir lainnya untuk mencegah abrasi dan memperbaiki ekosistem pesisir dirangkai dengan membersihkan lingkungan pantai.
“Kami juga melakukan pendampingan khususnya untuk pemasaran digital, pengemasan, branding dan memberikan pelatihan teknologi sederhana yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam,” ungkap Meryawan.
Tak kalah penting, lanjut Meryawan, kegiatan mencakup seni budaya dan diskusi yang bertujuan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga harmoni antara manusia, lingkungan, dan spiritualitas juga menjadi program baksos ini. Hadir sebagai pemateri, yakni I Nyoman Leteng dari Kelompok Petani Garam Sarining Segara dan Cokorda Istri Agung Vera Nindia Putri, SE., MM., dosen FEB UNR.