Baksos Fakultas Kedokteran Unmas Denpasar, Tingkatkan Derajat Kesehatan Balita

IMG-20241219-WA0002
Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar Mengadakan Bakti Sosial Pemeriksaan Status Nutrisi pada anak usia di bawah 5 tahun (balita) di Banjar Jagatamu, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar Mengadakan Bakti Sosial Pemeriksaan Status Nutrisi pada anak usia di bawah 5 tahun (balita) di Banjar Jagatamu, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.

Pemeriksaan status nutrisi, mencakup pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, serta penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan telinga oleh dosen dan mahasiswa Prodi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Tim dikoordinir oleh dr. I Gusti Ayu Prema Yani Sidemen, Sp.A, beranggotakan dr. Ida Ayu Mirah Agung, Sp.THT-BKL dan I Made Benni Laba P.

Prema Yani mengatakan, baksos ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memberikan nutrisi yang seimbang kepada anak-anak dan memberikan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses.

Selain itu, anak-anak yang membutuhkan penanganan lebih lanjut seperti memerlukan rekomendasi nutrisi tinggi kalori juga diberikan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Prema Yani menambahkan, selain pemeriksaan status nutrisi, acara ini juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan telinga dan cara untuk menjaganya.

"Kegiatan dimulai dengan sesi pemeriksaan status nutrisi yang dilakukan oleh dokter spesialis anak dan mahasiswa fakultas kedokteran," katanya.

Dalam pemeriksaan tersebut, anak-anak yang hadir dapat memeriksakan status nutrisi mereka, seperti tinggi badan, berat badan, dan juga pengukuran berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan.

Tim juga melibatkan dokter spesialis anak. "Terkadang orang tua yang tidak menyadari bahwa anak mereka mengalami gangguan pertumbuhan karena anak-anak dengan stunting biasanya terlihat sehat," kata Prema Yani.

"Orangtua akan menyadarinya saat anak berkumpul dengan teman seusianya dan tampak lebih pendek dari teman-temannya. Pengukuran tinggi badan dan berat badan berkala seperti Posyandu harus diikuti untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan anak," imbuhnya.

BACA JUGA:  Seminar Internasional Prodi Sarjana Manajemen FEB Unud, Ajak Mahasiswa Bijak Gunakan Media Sosial dan Keuangan

Setelah dilakukan pemeriksaan status nutrisi, setiap anak yang mengalami gangguan pertumbuhan akan diberikan informasi tentang gizi yang cukup untuk anak.

Untuk anak berisiko stunting, disarankan untuk pemberian nutrisi tinggi kalori. Ini adalah salah satu upaya untuk memastikan bahwa masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu, dapat tetap memiliki pengetahuan dan waspada terhadap kejadian stunting karena akan berdampak terhadap perkembangan anak kedepannya.

“Bakti sosial pemeriksaan status nutrisi ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang membutuhkan, karena kasus stunting ini merupakan masalah utama kesehatan pada balita karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya serta berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas anak," imbuhnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata dalam meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan orang tua terhadap stunting, serta menunjukkan betapa pentingnya saling berbagi dan membantu sesama dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Scroll to Top