Baksos DEGIGI di Desa Marga Dajan Puri, Tabanan, Menuju Indonesia Bebas Karies 2030

DEGI

Loading

Edukasi cara menyikat gigi yang baik dan benar kepada peserta didik SDN 1 dan 2 Marga Dajan Puri.

TABANAN-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Menyambut Hari Kesehatan Gigi Nasional serta hari jadi ke-28 Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI), DPD PTGMI Provinsi Bali menggelar Program Desa Binaan Desa Edukasi Gigi Inisiatif Gerakan Integrasi ( DEGIGI) yang salah satu kegiatannya berupa Bakti Sosial, di SDN 1 dan SDN 2  Marga Dajan Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Sabtu (21/9/2024).

Penanggung jawab kegiatan, IB Putu Putra Kencana, S.ST., M.Kes., menerangkan, DEGIGI merupakan bagian dari komitmen PTGMI untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya di Desa Marga Dajan Puri dan Desa Adat Tengah, Marga, Tabanan.

Menurut Putra Kencana, DEGIGI hadir dengan misi yang jelas, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut.

"Melalui program ini, kami berusaha memaksimalkan pemanfaatan berbagai sumber daya dan keahlian yang ada. Kami ingin memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat mendapatkan akses yang sama terhadap pengetahuan dan layanan kesehatan gigi yang berkualitas," kata Putra Kencana.

Ia melanjutkan, baksos tersebut juga sebagai upaya mendukung Hari Kesehatan Gigi Nasional Tahun 2024 dan Indonesia Bebas Karies 2023. Pihaknya meyakini bahwa edukasi adalah kunci utama.

"Dengan memberikan pengetahuan yang tepat dan mudah dipahami, kami berharap masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka," ujarnya.

Baksos DEGIGI menyasar para peserta didik SDN 1 dan 2 Marga Dajan Puri, meliputi edukasi kesehatan gigi dalam upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan gigi.

Ketua Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Denpasar I Nyoman Gejir, S.SiT., M.Kes., membawakan materi dengan ceria, menyesuaikan audiens agar pesan-pesannya mudah dicerna.

Penandatanganan kerja sama Program Desa Binaan DEGIGI antara Ketua DPD PTGMI Bali AA Gede Agung, SKM., M.Kes., dengan Perbekel Desa Marga Dajan Puri, Gusti Ngurah Dana.

Pihaknya melibatkan anggota PTGMI yang memiliki keahlian di bidang kesehatan gigi, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Setiap langkah dalam kegiatan ini telah direncanakan dengan baik, mulai dari penyampaian materi edukasi hingga kegiatan menyikat gigi bersama.

BACA JUGA:  Pola Hidup Tak Sehat dan Kurangnya Asupan Vitamin D Picu Obesitas

Putra Kencana dengan DEGIGI akan berupaya menjangkau masyarakat secara luas, tidak hanya terbatas pada anak-anak di sekolah, tetapi juga melibatkan orang tua dan anggota masyarakat lainnya. Melalui pendekatan yang inklusif ini, kami berharap dapat menciptakan perubahan yang nyata dalam pola pikir dan perilaku masyarakat terkait kesehatan gigi.

Hal ini sejalan dengan tema ulang tahun PTGMI yang ke-28, yaitu “Bersinergi Menuju TGM Unggul: Revitalisasi Keterampilan Terapis Gigi dan Mulut Tiada Batas Menuju Indonesia Emas 2045.”

Ketua DPP PTGMI, Epi Nopiah, AMKG., S.Pd., MAP., dalam sambutannya secara virtual mengatakan, kehadiran organisasinya di tengah masyarakat menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan gigi dan mulut.

"Saya ingin menyampaikan dukungan dan apresiasi yang mendalam terhadap Program Desa Binaan DEGIGI, yang telah menyelenggarakan kegiatan bakti sosial di SDN 1 dan 2 Marga Dajan Puri. Kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi sosial, tetapi merupakan langkah konkret dalam memberikan pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas kepada anak-anak di daerah ini," kata Epi.

Dengan memperhatikan kesehatan gigi sejak dini, pihaknya membangun fondasi yang kuat untuk kesehatan mereka di masa depan. Ia berharap melalui kegiatan ini, dapat terjalin hubungan yang lebih erat antara DEGIGI dan masyarakat, serta menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut di kalangan masyarakat luas.

Menurut dia, kesehatan gigi yang baik sangat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang. Sehingga pada HUT ke-28, PTGMI mengusung tema “Bersinergi Menuju TGM Unggul: Revitalisasi Keterampilan Terapis Gigi dan Mulut Tiada Batas Menuju Indonesia Emas 2045.”

Tema ini mencerminkan semangat kolaborasi dan komitmen kita untuk meningkatkan keterampilan para terapis gigi dan mulut. Dengan keterampilan yang mumpuni, para terapis gigi dan mulut akan mampu memberikan layanan yang lebih baik dan berkualitas kepada masyarakat.

BACA JUGA:  Baik Untuk Kesehatan, PMI Imbau Masyarakat Tak Takut Berdonor Darah

Baksos DEGIGI disambut antusias oleh Perbekel Desa Marga Dajan Puri I Gusti Ngurah Dana. Program tersebut, tidak hanya memberikan manfaat bagi anak-anak di sekolah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat di wilayahnya.

"Kami menyadari bahwa kesehatan gigi dan mulut adalah aspek yang sangat penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dengan adanya kegiatan ini, anak-anak mendapatkan edukasi yang bermanfaat tentang kesehatan gigi dan mulut, yang akan membantu mereka memahami pentingnya menjaga kesehatan sejak usia dini," kata Gusti Ngurah Dana.

Ia memandang, edukasi kesehatan gigi dan mulut, khususnya bagi anak-anak usia dini adalah investasi yang berharga untuk masa depan mereka.

"Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari program-program kesehatan lainnya yang akan dilakukan di desa kami. Masyarakat kami sangat antusias untuk belajar lebih banyak tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan dukungan dari DEGIGI dan pihak-pihak terkait, kami yakin bisa memberikan pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat," ungkapnya.

Pj. Ketua TP PKK Bali yang diwakili Sekretaris, Titik Wahyani, menyebut bahwa angka karies atau gigi berlubang di Bali sangat tinggi, bahkan sudah terjadi pada anak-anak.

Padahal berdasarkan riset, setiap orang di Bali sudah rutin menggosok gigi, namun sebagian besar waktunya kurang tepat. TP PKK Bali di bawah komando Ny. drg. Ida Mahendrajaya, sangat konsen terhadap permasalahan tersebut dengan meluncurkan program Desa Peduli Gigi (Deligi). Desa Temesi, Gianyar telah dijadikan pilot project.

TP PKK sangat mendukung Baksos DEGIGI yang sejalan dengan Deligi. "Kami di lapangan tanya anak-anak semua rutin gosok gigi tapi pas sore hari waktu mandi. Malamnya tidak gosok gigi padahal dia habis makan," jelasnya.

BACA JUGA:  RSUP Sanglah Sediakan Ruang Dekontaminasi Guna Cegah Penyebaran Covid-19 Kepada Petugas Medis

Percepatan penurunan stunting juga menjadi program prioritas TP PKK. Salah satu kunci terpenting dengan menjaga kesehatan gigi anak dan ibu hamil. Titik mengatakan, antara gigi dan gizi punya hubungan erat.

"Kalau gigi sudah rusak, pencernaan jadi tidak bagus sehingga muncul masalah gizi dalam tubuh," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan drg. Desak Mastiti, mengatakan, kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam setiap program yang dijalankan.

"Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara berbagai pihak, termasuk DEGIGI, pemerintah desa, dan tenaga medis. Sinergi ini menunjukkan bahwa ketika kita bekerja bersama, kita dapat mencapai tujuan yang lebih besar untuk kebaikan masyarakat," jelasnya.

Kesehatan, khususnya kesehatan gigi, adalah fondasi penting dalam menjaga kualitas hidup masyarakat. Kesehatan gigi yang baik tidak hanya berpengaruh pada kondisi fisik, tetapi juga berpengaruh pada kepercayaan diri dan kesehatan mental individu.

Oleh karena itu, program ini sangat relevan dan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut.

Turut hadir pada kesempatan itu, Ketua DPD PTGMI Bali AA Gede Agung, SKM., M.Kes., dan anggota, para relawan guru dan kepala sekolah dari kedua SD, serta undangan lainnya.

 

 

Scroll to Top