Rencana ini muncul lantaran tingginya penggunaan oksigen sampai Samator sebagai penyuplai oksigen kewalahan memenuhi permintaan rumah sakit di gumi keris. Akibatnya, stok oksigen sering habis yang membuat rumah sakit kelimpungan saat menangani pasien Covid-19. Nah, untuk memenuhi kebutuhan inilah muncul rencana Bupati Giri Prasta membangun langsung pabrik oksigen di Gumi Keris.
Baca Juga :
Bupati Giri Prasta Apresiasi Kinerja DPRD Badung
Empat Napi Di Bangli Langsung Bebas
Rencana pembangunan pabrik oksigen ini bahkan disampaikan langsung oleh Giri Prasta usai menghadiri rapat paripurna DPRD Badung, Selasa (10/8/2021).
“Jadi (membangun pabrik oksigen, red). Itu kita akan rumuskan. Dengan yang kecilpun tidak masalah dulu, yang penting kebutuhan akan oksigen (memenuhi kebutuhan oksigen, red) terpenuhi,” ujarnya.
Terkait kelangkaan oksigen ini pihaknya bahkan sudah mendapat pengarahan langsung dari pemerintah pusat. agar pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen bisa tertangani dengan baik.
“Bahkan kemarin kita sudah difasilitasi oleh pusat karena beberapa mesin-mesin kecil yang dicolok ke listrik itu bisa juga dipergunakan untuk oksigen. Saya kira kita harus melakukan kajian dengan skala priotas. sekarang ini bagaimana mencukupi kebutuhan oksigen dulu,” kata Giri Prasta.
Untuk pembangunan pabrik oksigen dimaksud, pihaknya akan membuat kajian terlebih dahulu. “Ketika bicara kekuatan oksigen yang besar di Badung ini tentu harus melalui kajian yang matang, jangan sampai ada alokasi kesitu (alokasi anggaran ,red) nanti yang lain jadi masalah,” terangnya.
Pembangunan pabrik ini, sambung dia, akan memanfaatkan dana tak terduga yang dimiliki Pemkab Badung. “Dana tak terduga kami maksimalkan disitu. Tujuan kami adalah memberikan pelayanan baik secara fisik maupun secara finansial kepada masyarakat Badung,” tegas bupati yang juga Ketua DPC PDIP Badung ini.
Selain mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan oksigen, pihaknya juga sudah menyiapkan alokasi anggaran untuk insentif para tenaga kesehatan (Nakes) di APBD tahun 2020.
Insentif ini dimaksudkan untuk menjaga semangat Nakes yang sudah setahun lebih berjibaku menjadi garda terdepan dalam penanggulangan wabah Pandemi Covid-19. pemberian insentif bagi Nakes ini juga sesuai regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
“Di 2022 kami juga anggarkan untuk nakes, untuk insentifnya lho. Jangan sampai tenaga Nakes kami kendor semangatnya karena insentif yang tidak dapat. Karena sesuai regulasi sesuai peraturan pemerintah yang dikeluarkan Mendagri saya kira harus dijaga dengan baik. Sehingga semangat juang pahlawan-pahlawan kita dalam penanganan Covid-19 ini tidak kendor,” pungkasnya.
Rencana Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta akan membangun pabrik oksigen di Badung ternyata belum mendapat kajian dari Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Badung, wacana yang prestisius tersebut baru sebatas ide dan belum dikaji mendalam terkait konsep bangunan atau anggaran atau pun luas lahan yang akan dibutuhkan membagun pabrik oksigen tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Badung, Made Wira Dharmajaya yang dihubungi, Kamis (12/8/2021) mengatakan, untuk wacana pembangunan pabrik oksigen pihaknya belum ada perintah dari pimpinan dalam melakukan kajian.
“Mungkin itu di organisasi perangkat daerah terkait yang melakukan kajian. coba ditanyakan dulu ke Dinas Kesehatan, biasanya dari OPD terkait baru nanti ke kita dalam pengkajian anggaran,“ujarnya singkat.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, dr. Nyoman Gunarta mengatakan, terkait wacana bupati untuk membangun pabrik oksigen di Kabupaten Badung hal itu masih dilakukan kajian dulu.
“Supaya kami tidak salah nanti kita lakukan kajian dulu sehingga nanti tepat penggunaan serta pemanfaatan pabrik tersebut. Sementara kita lakukan kajian dulu, baik luas lahan, pabrik atau hal yang lain yang dimaksud. dan yang jelas kalau dalam waktu dekat ini belum bisa dilaksanakan kalau pembangunan pabrik,”terangnya. (put)