PASEMETONAN-Rangkaian prosesi Metatah massal gratis yang digelar Pasemetonan Arya Wang Bang Sidemen (AWBS) Pusat di Taman Prakerti Bhuana Beng, Kecamatan Gianyar, bertepatan dengan Purnama ketiga, Sabtu (10/9/2022).
GIANYAR – sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pasemetonan Arya Wang Bang Sidemen (AWBS) Pusat sangat adaptif dengan perkembangan zaman, khususnya bidang teknologi informasi yang menjadi sebuah keniscayaan.
Hal ini dibuktikan dengan peluncuran website untuk menyajikan histori babad, pura, marajan, palinggih dan berbagai informasi yang bermanfaat bagi Pasemetonan AWBS. Selain itu, AWBS juga sudah memiliki WA grup, halaman FB, IG, YouTube Channel.
Demikian dikatakan Gusti Ngurah Arya Astana, di sela Pesamuan Agung di Taman Prakerti Bhuana Beng, Kecamatan Gianyar pada Purnama Sasih Ketiga, Sabtu (10/9).
"Sekarang dilengkapi dengan website. Sehingga diharapkan pasemetonan mendapat sumber informasi yang valid terkait histori maupun informasi. Yang menarik juga, akan segera dibangun slot bimbingan UMKM, informasi kewirausahaan, beasiswa, lowongan kerja di dalam maupun luar negeri," jelas Arya Astana yang juga Ketua Panitia Pesamuan Agung.
Selain peluncuran website, menurut Arya Astana juga dilakukan pengukuhan pengurus, serta layanan upacara manusa yadnya gratis berupa metatah dan menek kelih massal gratis.
"Dalam Pesamuan Agung ini, tiga kegiatan digelar sekaligus. Mulai dari pengukuhan pengurus, launching website, hingga upacara metatah dan menek kelih massal secara gratis," ungkapnya.
Arya Astana melanjutkan, pengukuhan kepengurusan digelar serempak, antara lain Pengukuhan Pengurus Pasemetonan AWBS Kabupaten/Kota se Bali, Provinsi NTB, Lampung dan Sulawesi Tengah periode 2022-2027. Pengukuhan secara bersamaan ini memiliki tujuan untuk mempererat rasa pasemetonan AWBS.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan amanat dari Mahasabha V yang digelar pada Desember 2021 lalu, bahwa adanya organisasi tersebut untuk menghimpun silaturahmi Pasemetonan di Bali maupun luar Bali. Termasuk untuk membahas keputusan penting bagi organisasi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menjadi program organisasi.
"Pengukuhan dilaksanakan bersamaan bertujuan untuk menciptakan suasana kekeluargaan, kebersamaan, saling kenal sesama pengurus, serta memudahkan untuk komunikasi dan koordinasi. Termasuk dengan pasemetonan di perantauan bisa terjalin komunikasi yang baik," tutur dia.
Ketua Umum Pasemetonan AWBS Pusat Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana MSi, menambahkan, kegiatan sosial keagamaan yakni Metatah dan Menek Kelih (Munggah Daha) massal secara gratis ini sejatinya merupakan aksi sosial yang sudah mentradisi di organisasi Pasemetonan tersebut sejak tahun 1951.
Bahkan, kata dia, kali ini, metatah massal dan menek kelih massal yang diikuti puluhan peserta baik dari pasemetonan maupun masyarakat umum.
"Metatah dan Munggah Daha massal ini adalah wujud rasa memiliki dan peduli terhadap sesama. Bahu membahu membantu masyarakat, khususnya orangtua untuk menjalankan kewajiban kepada anak. Astungkara nanti kita bisa laksanakan Metatah massal di provinsi luar Bali," ujarnya.
Rektor Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa ini melanjutkan, program metatah dan menek kelih massal merupakan satu dari sejumlah program utama di Pasemetonan AWBS. Karenanya, Pasemetonan AWBS diharapkan tak sekedar menjadi organisasi.
Melainkan diharapkan menjadi organisasi yang menjalankan titah Leluhur serta meringankan beban umat dalam melaksanakan suatu upacara yadnya.
"Kita harap, Pasemetonan AWBS ini bukan hanya jadi organisasi formal saja, tapi menjalankan titah leluhur. Supaya Hindu di Bali dan Indonesia ajeg, dan umat sami ringan saat pelaksanaan upacara," pugkas mantan Ketua PHDI Provinsi Bali ini. (Gde)