AMLAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir ini mulai membuat warga terdampak gempa bumi di Desa Ban, Kecamatan Kubu waswas. Pasalnya, rusaknya ratusan rumah memaksa warga harus tinggal di tenda darut dengan beratapkan terpal. Saat ini, atap terpal mulai di lakukan pergantian dengan memakai seng.
Perbekel Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara, Senin (15/11/2021), mengakui, turunnya hujan dalam beberapa hari terakhir ini memang sangat dikhawatirkan warga. Apalagi, hujan disertai angin kencang membuat warga yang selama ini tinggal di tenda darurat harus menahan dingin. Tenda-tenda tersebut dibangun oleh para petugas di areal pekarangan rumah mereka masing-masing. "Antispasi hujan disertai angin,atap tenda diganti yang sebelumnya terpal dengan seng," ujar Tamu Sugiantara.
Atap seng itu, kata Tamu Sugiantara, merupakan donasi para donatur. Totalnya, donasi atau bantuan seng itu sebanyak 2 ribu seng. Seng-seng itu, kata Tamu Sugiantara, telah di salurkan kepada warga yang terdampak bencana terutama ke rumah-rumah warga yang ada tenda daruratnya. Hanya saja, Tamu Sugianara mengakui, pihaknya masih kekurangan seng sekitar 700 buah. "Seng yang kita salurkan itu merupakan donasi, kita harapkan seng itu sebagai pengganti terpal," ujarnya.
Disamping itu, warga juga cukup waswas dengan terjadinya longsoran. Seperti di wilayah Jatituhu, sebut Tamu Sugiantara, mulai terjadi tanah longsor karena hujan deras. Bersama warga, material longsor pun sudah dibersihkan akan tetapi kembali ada longsor. "Selain tenda bocor, kita juga waswas dengan longsor," ujarnya lagi.
Seperti diketahui, selain di Desa Ban, kecamatan Kubu, puluhan rumah warga di desa Pempatan,kecamatan Rendang juga mengalami kerusakan akibat terjadinya gempa beberapa bulan lalu. Gempa yang berkekuatan magnitudo 4.8 itu juga merusakan infrastruktur lainnya. (bud)