Penyerahan bibit sayur oleh Astra Motor Bali kepada Kader Posyandu dan pengurus Banjar Margajati. (Foto : ist)
DENPASAR-fajarbali.com | Konsep pertanian perkotaan atau urban farming dewasa ini menjadi solusi baru di tengah berkurangnya lahan terbuka hijau. Melalui konsep pertanian mini ini masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang terbatas menjadi lebih produktif.
Sebagai wujud kepedulian dalam bidang lingkungan sosial dan pengembangan masyarakat, Astra Motor Bali turut berkontribusi dalam pengembangan urban farming dengan memberikan bantuan bibit sayur dan melakukan pembinaan serta pendampingan untuk kader Posyandu dan pengurus Banjar Margajati yang merupakan area satu dimana Astra Motor Bali berlokasi. Kegiatan kali ini berkolaborasi dengan kelompok pemuda petani dengan diikuti 30 orang kader posyandu dan pengurus Banjar Margajati.
Pada kesempatan tersebut penyerahan bibit sayuran dilakukan oleh Astra Motor Bali kepada kelompok pemuda petani yang selanjutnya akan membagikan bibit tersebut kepada para kader posyandu dan pengurus yang akan memulai proses semai. Dalam pertemuan pendampingan awal, para kader posyandu di berikan pemahaman teori tentang Hidroponik rumah tangga. Materi pengajaran yang akan diberikan para pembina dari kelompok Petani Muda Bali bertahap mulai dari persiapan instalasi, pemilihan bibit, memberikan nutrisi, tehnik semai dan pemantauan hingga 3 kali pertemuan program.
PIC CSR Astra Motor Bali, Tangguh Rinekso mengatakan, program pembinaan dan pendampingan dalam hal ketahanan pangan merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial dan pengembangan masyarakat yang sesuai dengan program Sinergi Bagi Negeri. “Melalui program Sinergi Bagi Negeri dalam bentuk bantuan bibit serta pembinaan dan pendampingan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kader posyandu untuk peningkatkan dan mengembangkan kompetensi dalam hal urban farming,” ungkapnya, Sabtu (13/5).
“Dengan melihat antusias para kader posyandu yang sangat bersemangat belajar, kami optimis hasil dari pembinaan ini akan bermanfaat karena dengan kolaborasi pemuda petani Bali ini akan berakhir hingga kunjungan serta pantauan perawatan hingga hasil panen,” imbuhnya.
Kelompok Pemuda Petani Bali yang menjadi pembina program urban farming ini telah menekuni hidroponik selama 11 tahun. Adapun kegiatan yang dilakukan selama ini adalah pertanian umum, buah, hidroponik, sayur, jasa instalasi, edukasi program pembelajaran dan aerowisata. “Kami berharap petani muda dapat meningkatkan image bahwa bertani itu keren sekaligus menambah motivasi bahwa berkebun itu mengasikkan,” tutup Tangguh. (M-001/rl)