DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Sebagian besar masyarakat khususnya para ibu sudah mengetahui bahwa air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. Namun, masih banyak yang belum percaya atau tidak percaya diri untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama akan menjadi bekal selama kehidupan buah hatinya. Setelah enam bulan, pemberian ASI terus berlanjut didampingi makanan lainnya atau makanan pendamping ASI sesuai perkembangan usia.
Secara alamiah sesuai kodratnya, semua ibu dapat menyusui. Namun, ada sebagian kecil ibu yang benar-benar tidak bisa menyusui. Jika ibu mampu menyusui mengapa harus ragu memberikan ASI-nya. Sangat dianjurkan ibu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Artinya selama enam bulan pertama kelahiran, bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan atau pun makanan lainnya.
Dokter Kandungan, dr. Kadek Agus Kurniawan, SpOG. (K) mengatakan, memang sering terjadi, ketika bayi menangis, ibu mengira bayi masih lapar dan berfikir ASI saja tidak cukup lalu diputuskan memberi tambahan susu formula, bahkan ada yang memberikan pisang terlalu dini. "Sistem pencernaan bayi dipaksa untuk bekerja keras, akhirnya di kemudian hari anak mengalami gangguan pencernaan," katanya, Kamis (27/2/2020) di Denpasar.
dr Agus juga mengatakan, ibu bisa belajar dari kader Posyandu, bidan, atau dokter bagaimana cara menyusui yang benar agar lebih percaya diri dan terampil. Banyak sekali manfaat ASI. Selain menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, ASI juga memberikan antibodi terhadap penyakit.
"Sudah terbukti bahwa ASI adalah makanan terbaik bahkan tidak ada susu formula yang dapat menandinginya. Oleh karena itu, tak perlu bimbang dan ragu lagi untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak. Begitu pentingnya ASI untuk pemenuhan gizi anak, pemerintah pun mempunyai peraturan kesehatan yang melarang promosi pengganti ASI di fasilitas kesehatan dan hak perempuan untuk menyusui yang telah di dukung oleh peraturan pemerintah," jelasnya.
ASI diproduksi secara alami oleh tubuh, memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi seperti vitamin, protein, dan lemak. Bentuknya pun lebih mudah dicerna dibandingkan dengan susu formula. Memberikan ASI eksklusif berdampak positif bagi ibu dan banyinya.
dr Agus menambahkan, dengan memberikan ASI eksklusif, sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat. Sebab, air susu ibu mengandung zat antibodi yang bisa membantunya melawan segala bakteri dan virus. Jadi, risiko terserang penyakit seperti diare, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi atau sembelit (susah buang air besar), berkembang menjadi pengidap diabetes tipe 2, dan meningitis lebih rendah daripada bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif. "Antibodi dari ibu juga melindungi bayi dari serangan asma, alergi, dan eksim," paparnya.
Bayi kurang ASI juga rentan untuk menderita infeksi, dan umumnya kurang Hubungan emosional antara ibu dan anak yang terjadi selama proses menyusui mungkin turut memberi kontribusi kecerdasan anak.
Bayi akan tumbuh dengan bobot tubuh normal jika diberi ASI eksklusif. Menurut para ahli ASI mengandung lebih sedikit insulin daripada susu formula, sedangkan insulin dapat memicu pembentukan lemak. Maka ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu, bayi juga akan memiliki leptin yaitu hormon yang memiliki peranan penting dalam mengatur nafsu makan dan metabolisme lemak.(dar).